Sebaliknya, Bung Karno lebih memilih merespons dengan kelembutan, menyembunyikan emosinya, dan sering curhat kepada para pengasuh anak-anaknya.
"Nah, kepada para pengasuh itulah Bung Karno curhat," tulis Roso Daras.
Bung Karno selalu menitipkan pesan kepada mereka untuk menjaga anak-anaknya dan memastikan mereka tidak sampai membenci dirinya. Bagi Bung Karno, anak-anak adalah prioritas utama. Bahkan, dalam beberapa situasi, ia kerap mendahulukan kepentingan anak-anaknya dibandingkan istrinya yang lebih muda.
Salah satu kisah yang menarik terjadi ketika Bung Karno menggelar pertunjukan wayang kulit di Istana. Protokol telah menyiapkan tempat duduk, dan Harjatie, istri muda Bung Karno, merasa tersinggung karena ditempatkan di baris kedua, sementara kursi kosong di samping Bung Karno ternyata disediakan untuk Megawati.
Keputusan Bung Karno ini menunjukkan bahwa bagi dia, hubungan dengan anak-anaknya lebih penting daripada menjaga perasaan istri mudanya.
"Ya, Bung Karno lebih mengutamakan putrinya daripada istri mudanya. Karena apa? Ia tidak takut dibenci istri muda, tetapi sangat takut dibenci anak," ujarnya.
(Arief Setyadi )