Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Marak Kasus Bullying di Sekolah, DPR Dorong Perkuat Ekskul sebagai Pendidikan Karakter

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Sabtu, 14 September 2024 |20:11 WIB
Marak Kasus <i>Bullying</i> di Sekolah, DPR Dorong Perkuat Ekskul sebagai Pendidikan Karakter
Dede Yusuf. (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

Legislator dari Dapil Jawa Barat II itu mengungkapkan, saat ini dana BOS dari Pemerintah bagi sekolah belum bisa menunjang pendanaan kegiatan ekstrakurikuler. Sementara, menurut Dede, sekolah juga mengalami dilema apabila meminta iuran bagi pelaksanaan ekskul yang biasanya membutuhkan guru atau pelatih dari luar sekolah.

"Sebetulnya begini, dulu itu ekskul juga semua mandiri namanya bayar iuran. Tapi kemudian setelah era orang memahami bahwa sekolah itu gratis maka ketika ada iuran dianggap pungli padahal mestinya iuran itu adalah sebuah komitmen kita untuk mendapatkan ilmu," jelas Dede.

Salah satu ekskul yang dapat menunjang pendidikan karakter anak dalam kaitannya dengan isu bullying misalnya adalah dengan mengikuti ekskul bela diri seperti Pencak Silat, Taekwondo, Karate, Kungfu dan lain-lain.

"Bullying ini kan antara ada yang menzalimi dan ada yang takut. Dulu saya dibully juga kemudian saya ikut Pencak Silat. Ketika belajar bela diri maka anak akan belajar bertahan dan bisa membela dirinya sendiri, akhirnya timbul kepercayaan diri,” katanya.

Dede memberi contoh misalnya di negara China dan Korea Selatan yang mewajibkan pendidikan bela diri sebagai pelajaran wajib di pendidikan dasar karena memiliki banyak manfaat.

“Karena di seni bela diri juga ada yang namanya pelatihan motorik, pelatihan tanggung jawab, fisik, sensorik, keberanian dan banyak lagi,” ujar Dede.

Sayangnya di Indonesia, paradigma seni atau olahraga bela diri saat ini lebih banyak diarahkan untuk kegiatan prestasi. Padahal, menurut Dede, bela diri seharusnya menjadi ilmu dasar yang harus dimiliki setiap orang karena menyangkut pertahanan diri, sama halnya seperti berenang.

“Jadi belajar bela diri tidak harus untuk menjadi atlet, tapi penjagaan diri itu yang lebih penting. Pendidikan bela diri itu menjadi penting di sekolah, terutama di pendidikan dasar,” urai mantan Wagub Jawa Barat itu.

Banyak pakar mengatakan, bela diri bagi anak-anak sangat penting untuk pertahanan diri mereka agar terhindar bullying. Ilmu bela diri juga dapat menghindari anak menjadi pelaku bullying karena kental dengan ilmu kedisiplinan dan banyak mengajarkan banyak hal soal nilai-nilai etika dan moral.

Kemampuan bela diri juga dapat membuat anak lebih bisa menguasai diri sehingga tidak akan asal memukul atau menendang orang lain tanpa ada alasan yang masuk akal. Di sisi sebaliknya, anak yang memiliki kemampuan bela diri sudah pasti bisa membela dirinya dari perundungan dengan cara-cara kekerasan.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement