Hizbullah, yang seperti Hamas didukung oleh musuh bebuyutan Israel di kawasan, Iran, mengklaim telah melakukan belasan serangan terhadap posisi Israel pada Senin (16/9/2024) dan tiga serangan lagi pada Selasa (17/9/2024).
Militer Israel mengatakan telah menyerang target “teroris” di Lebanon.
“Kemungkinan tercapainya kesepakatan semakin menipis karena Hizbullah terus mengikatkan diri pada Hamas,” kata Gallant kepada utusan AS yang sedang berkunjung, Amos Hochstein, dalam sebuah pernyataan dari kantornya.
Netanyahu kemudian memberi tahu Hochstein bahwa ia sedang mencari "perubahan mendasar" dalam situasi keamanan di perbatasan utara Israel.
Sementara itu, Wakil Kepala Hizbullah Naim Qassem mengatakan pada akhir pekan bahwa kelompoknya tidak berniat berperang, namun akan ada kerugian besar di kedua belah pihak jika terjadi konflik habis-habisan.
(Susi Susanti)