Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Prajurit Kopassus Menyamar Jadi Pedagang Durian Masuk Sarang GAM, Dipalak dan Ditempeleng

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Rabu, 18 September 2024 |07:02 WIB
Kisah Prajurit Kopassus Menyamar Jadi Pedagang Durian Masuk Sarang GAM, Dipalak dan Ditempeleng
Prajurit Kopassus. (Foto: Ist/Okezone)
A
A
A

KOPASSUS atau Komando Pasukan Khusus Salah satu ujung tombak TNI dalam perang Aceh adalah aktivitas intelijen yang berhasil masuk ke dalam lingkaran pusat kekuasaan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

Pasukan Kopassus rela menyamar demi bisa masuk ke sarang musuh, termasuk untuk menumpas GAM. Dikutip dari buku Koppasus untuk Indonesia karangan Iwan Santosa E.A Natanegara, Sersan Badri (bukan nama sebenarnya) punya kisah heroik.

"Saya pernah menyamar jadi tukang durian yang mengirim dagangan dari Medan ke Lhokseumawe," ujar anggota Sandi Yudha Kopassus itu.

Selama perjalanan tersebut, dirinya harus melewati pos penjagaaan dan pemeriksaan aparat. Saat melintas, dirinya kerap kali dipalak atah durian.

"Saya beri dua buah durian justru dimarahi lalu ditempeleng. Katanya, kalau untuk GAM pasti saya memberi banyak. Di sini ada satu peleton anggota yang berjaga, mana cukup kalau cuma dua buah durian?" katanya.

Bukan tanpa alasan Badri melakukan penyamaran. Dengan situasi konflik saat itu, sulit untuk masuk ke dalam masyarakat Aceh yang trauma akibat konflik berkepanjangan. Sehingga, dirinya menyamar sebagai tukang buah Aceh perantauan.

Menjadi tukang buah membuat Badri leluasa untuk bergerak dari Medan, Sumatera Utara, Lhokseumawe di Aceh Utara untuk menjalankan bisnis buahnya yang mengantarnya masuk ke sarang GAM. Prosesnya sangat panjang untuk bisa mendapatkan kepercayaan GAM.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement