DOKTER Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Undip tewas bunuh diri, karena perundungan yang dialaminya. Salah satunya, dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah dr. Risma senilai Rp40 juta per Bulan untuk Kebutuhan Non Akademik.
Dan ternyata praktik-praktik perundungan (bullying) di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, sudah terjadi sejak lama. Ibu almarhumah dr. Aulia Risma Lestari, Nusmatun Marinah berharap keadilan atas kematian anaknya. Berikut sejumlah faktanya:
1. Bukti Perundungan hingga Pemerasan Diberikan ke Polisi
Dari bukti-bukti yang telah diserahkan ke Ditreskrimum Polda Jawa Tengah, Nuswatun menyampaikan bukti mengirimkan uang setiap bulan selama almarhum mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip).
Dari pengakuan almarhum, uang tersebut untuk keperluan senior hingga angkatannya.
"Tolong bantu saya untuk mencari keadilan," ujarnya sambil menangis histeris, Rabu (18/9/2024).
2. Keluarga Kirim Uang hingga Rp225 Juta
Kuasa hukum almarhum keluarga dokter Aulia, Misyal Achmad mengatakan, hingga Agustus lalu atau bulan di mana dokter Aulia meninggal dunia, keluarga korban masih mengirimkan uang yang jika ditotal mencapai Rp225 juta. Namun, pihak keluarga tidak mengetahui secara pasti penggunaan uang tersebut.