Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jokowi Kutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon Tewaskan Ratusan Orang

Raka Dwi Novianto , Jurnalis-Rabu, 25 September 2024 |12:38 WIB
Jokowi Kutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon Tewaskan Ratusan Orang
Presiden Jokowi (Foto: Tangkapan layar/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia mengutuk keras serangan Israel kepada Lebanon. Dalam serangan itu, menewaskan ratusan orang.

"Indonesia mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon," ujar Jokowi usai Groundbreaking Delonix Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024).

Jokowi mengajak semua negara dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan respons cepat atas serangan tersebut untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa lainnya.

"Kita mengajak semua negara dan juga PBB untuk memberikan respons yang cepat agar tidak semakin banyak korban lagi yang terjadi atas serangan-serangan Israel," ujar Jokowi.

Mengenai kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon, Jokowi sudah memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk memprosesnya. "Saya sudah telepon ke Bu Menlu, itu juga dalam proses," ungkapnya.

Ketegangan antara militer Israel dan Hizbullah diketahui kembali meluas. Kemlu melalui KBRI Beirut telah meningkatkan status menjadi Siaga 1 untuk seluruh Lebanon sejak bulan Agustus 2024.

 

Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha mengatakan, jumlah WNI di Lebanon saat ini berjumlah 159 orang. Sejak penetapan Siaga 1 pihaknya telah memfasilitasi kepulangan 25 WNI dari Lebanon.

"Sejak penetapan Siaga 1, Kemlu dan KBRI Beirut telah memfasilitasi evakuasi WNI dr Lebanon sebanyak 25 orang," ucapnya.

Sedangkan mayoritas lainnya, kata Judha, memilih untuk tetap tinggal di Lebanon karena alasan pribadi. "Mereka mayoritas adalah mahasiswa dan WNI yang menikah dengan warga setempat," kata dia.

Dengan demikian, Kemlu dan KBRI kembali menyampaikan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menjauhi lokasi lokasi rawan, dan membatasi bepergian non esensial. 

"Bagi WNI yamg memiliki rencana bepergian ke Lebanon, Iran, Israel dan Palestina agar menunda perjalanan hingga situasi aman," pungkasnya.

 

Jumlah korban tewas akibat serangan besar-besaran Israel ke Lebanon mencapai 550 orang. Mayoritas yang tewas adalah warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita.

Menurut Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad dalam sebuah wawancara BBC,,

apa yang terjadi di negaranya adalah "pembantaian", karena rumah sakit berjuang untuk mengatasi jumlah korban dari dua hari serangan udara Israel yang menargetkan kelompok bersenjata Hizbullah.

Dalam konferensi pers Selasa 24 September 2024, pihaknya menyebutkan, bahwa 50 anak-anak, 94 wanita dan sejumlah pekerja medis termasuk di antara 550 orang yang tewas. Lebih dari 50 rumah sakit saat ini merawat 1.835 orang lainnya yang terluka.

Israel mengatakan mereka menyerang ratusan lokasi Hizbullah dengan menuduh kelompok itu menyembunyikan senjata di daerah permukiman. 

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement