Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tunjuk Hidung AS Pasok Senjata ke Israel, Mahmoud Abbas Desak PBB Hentikan Perang Gaza

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 27 September 2024 |11:45 WIB
Tunjuk Hidung AS Pasok Senjata ke Israel, Mahmoud Abbas Desak PBB Hentikan Perang Gaza
Presiden Palestina Mahmud Abbas meminta masyarakat internasional untuk berhenti mengirim senjata ke Israel guna menghentikan pertumpahan darah di Tepi Barat dan Gaza (Foto: AP)
A
A
A

ISRAEL - Presiden Palestina Mahmud Abbas pada Kamis (26/9/2024) meminta masyarakat internasional untuk berhenti mengirim senjata ke Israel guna menghentikan pertumpahan darah di Tepi Barat dan Gaza. Dengan sengaja, Abbas pun langsung menunjuk Amerika Serikat (AS) yang menjadi ‘biang kerok’ mengirim senjata ke Israel.

Abbas mengatakan bahwa Washington terus memberikan perlindungan diplomatik dan senjata kepada Israel untuk perangnya di Gaza meskipun jumlah korban tewas di sana terus meningkat, yang kini mencapai 41.534 menurut kementerian kesehatan di jalur yang dikuasai Hamas.

"Hentikan kejahatan ini. Hentikan sekarang. Hentikan pembunuhan anak-anak dan wanita. Hentikan genosida. Hentikan pengiriman senjata ke Israel. Kegilaan ini tidak boleh berlanjut. Seluruh dunia bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada rakyat kami di Gaza dan Tepi Barat," kata Abbas dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sebagian besar dari 2,4 juta penduduk Jalur Gaza yang terkepung telah mengungsi setidaknya satu kali akibat perang, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, dengan banyak yang mencari perlindungan di gedung-gedung sekolah.

"AS sendiri berdiri dan berkata: 'Tidak, pertempuran akan terus berlanjut.' AS melakukannya dengan menggunakan hak veto," lanjutnya, mengacu pada hak veto yang berulang kali digunakan untuk menggagalkan kecaman Dewan Keamanan PBB atas kampanye Israel di Gaza.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement