Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ciptakan 10 Ribu Pengusaha Baru, Ahmad Ali-AKA Ingin Atasi Kemiskinan di Sulteng 

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Sabtu, 28 September 2024 |09:41 WIB
Ciptakan 10 Ribu Pengusaha Baru, Ahmad Ali-AKA Ingin Atasi Kemiskinan di Sulteng 
Cagub Sulteng Ahmad Ali (Foto: istimewa/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pakar ekonomi asal Universitas Tadulako Palu Mohamad Ahlis Djirimu menilai bahwa program menciptakan 10 ribu wira usaha yang dicanangkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 1, Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri adalah momen yang tepat demi menurunkan kemiskinan ekstrem dan angka pengangguran di Provinsi terluas Sulawesi itu.


"Ini adalah momen yang tepat karena beberapa alasan. Pertama, 50 persen penduduk Sulteng saat ini adalah usia milenial ke bawah. Bila ditambah dengann Gen-X, proporsinya 80 persen," kata Ahlis, Sabtu (28/9/2024).

Dosen di Fakultas Ekonomi Bisnis Untad itu merinci saat ini jumlah Gen-Z atau usia 10-24 tahun di Sulteng mencapai 779.580 jiwa atau 24,75 persen dari jumlah penduduk. Sementara Gen-Milenium atau usia 25-39 mencapai 787.020 jiwa atau 24,98 persen. 

Adapun Gen-X atau usia 40-59 tahun merepresentasi 959.080 jiwa atau 30,44 persen.Alasan kedua, lanjut Ahlis, data di atas menunjukkan adanya starting point bagi memanfaatkan bonus demografi.  "Ketiga, angka pengangguran Sulteng meningkat dari 2,95 persen pada 2023 menjadi 3,15 persen di tahun 2024. Pengangguran tertinggi didominasi oleh lulusan SMK mencapai 6,84 persen," tambah Tenaga Ahli Kementerian Keuangan RI itu.


Untuk alasan keempat, kata Ahlis, kewirausahaan merupakan solusi kelembagaan ekonomi. Potensi penguatan kelembagaan ekonomi ini berada pada desil 3-5 data terpadu kesejahteraan sosial. "Sedangkan miskin ekstrim Sulteng berada pada desil 1, yang artinya sangat miskin," tegas Ahlis.

Lebih lanjut, Ahlis percaya pada tumbuhnya pengusaha dari sub sektor pangan dan hortkultura, perikanan dan perkebunan dengan adanya program 10 ribu wira usha baru pasangan AA. "Pasalnya kultur Sulteng adalah di sektor pertanian," kata dia.

Di sisi lain, ia mencermati aktivitas tambang batuan nonlogam yang beroperasi di Sulteng asal daerah lain menimbulkan bencana banjir, paling aktual saat ini terjadi di Kecamatan Ulujadi wilayah barat Kota Palu. Mereka merambah pula di Donggala Utara hingga kabupaten Tolitoli wilayah selatan di kecamatan Dampal Utara, Dampal Selatan, Basidondo, Ogodeide. 

"Sepuluh tahun yang lalu, saya sudah ingatkan adanya potensi immiserizing growth atau pertumbuhan membenamkan di Sulteng karena pranata sosial runtuh. Maksudnya, penduduk yang menyemai sarikaya, sirsak, jambotan, mangga golek di belahan barat Palu sangat sejahtera dan harmoni dengan alam dirusak oleh kapitalisme kota," ucap Ahlis.

Ia pun menekankan potensi Sulteng sebagai penyangga ibu kota baru atau Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat dioptimalkan bukan dengan 'menjual tanah air', tetapi memenuhi kebutuhan pangan dan hortikultura. Pasalnya, menurut catatan yang dimiliki Ahlis, kebutuhan rica 6 ton/bulan, 1000 ekor sapi, pasokan perikanan bagi Balikpapan saja saat ini belum mampu dipenuhi. 

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement