"Sebaiknya tidak ada informasi di dinding masjid yang melarang anak-anak bermain. Sebaliknya, lebih baik disampaikan dengan baik bahwa anak-anak diperbolehkan bermain, asalkan tidak berisik saat azan dan salat berlangsung," katanya.
“Masyarakat perlu membaca ini buku, karena banyak masjid-masjid di Indonesia yang layak dijadikan percontohan masjid ramah," tutup Kustini.
Peluncuran dan bedah buku ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (AMPeRa) dan International Symposium on Innovative Masjid (ISIM) 2024. Para peserta bedah buku ini terdiri dari akademisi, peneliti, pengurus masjid, guru, serta masyarakat umum.
(Fahmi Firdaus )