BEIRUT - Israel mengebom sejumlah target di Lebanon dan Jalur Gaza pada Minggu (6/10/2024) menjelang peringatan satu tahun serangan 7 Oktober. Perang ini pecah setelah Menteri Pertahanan Israel menyatakan semua opsi terbuka untuk pembalasan terhadap musuh bebuyutannya, Iran.
Demonstran pro-Palestina memprotes kampanye militer Israel di seluruh dunia dari Jakarta hingga Istanbul dan Rabat setelah unjuk rasa di ibu kota utama Eropa, Washington dan New York pada Sabtu (5/10/2024).
Pada Minggu (6/10/2024) larut malam, pinggiran selatan Beirut kembali dibom Israel dengan bola api besar dan ledakan keras di atas cakrawala yang gelap. Sirene serangan udara meraung di utara Israel termasuk kota Haifa.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Minggu (6/10/2024) mengatakan negaranya akan memutuskan secara independen bagaimana menanggapi Iran meskipun telah berkoordinasi erat dengan sekutu lama Amerika Serikat (AS).
"Semuanya ada di atas meja," kata Gallant, yang akan bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Rabu (9/10/2024), dalam sebuah wawancara dengan CNN. "Israel memiliki kemampuan untuk menyerang target dekat dan jauh, kami telah membuktikannya,” lanjutnya.
Iran melancarkan serangan rudal ke Israel minggu lalu sebagai tanggapan atas agresinya di Lebanon dan Gaza, tempat kelompok bersenjata Hizbullah dan Hamas adalah sekutu Teheran dalam apa yang disebut Poros Perlawanan.
Israel, yang mengatakan tujuannya adalah pengembalian yang aman bagi puluhan ribu warga negara ke rumah-rumah di Israel utara, bersumpah untuk membalas di tengah kekhawatiran bahwa ketegangan akan meningkat menjadi konflik regional habis-habisan.
Sementara AS mengatakan tidak akan mendukung serangan terhadap situs nuklir Iran, Presiden Joe Biden mengatakan minggu lalu bahwa serangan Israel terhadap fasilitas minyak Iran sedang dibahas.
Pada Minggu (6/10/2024) dini, serangan udara Israel menghantam pinggiran selatan Beirut dalam pemboman paling intens di ibu kota Lebanon sejak Israel meningkatkan kampanyenya terhadap kelompok Hizbullah yang didukung Iran bulan lalu.
Militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru bagi penduduk Beirut selatan pada Minggu (6/10/2024) malam menjelang serangan lebih lanjut.
Di Lebanon selatan, tentara Israel menyerang infrastruktur bawah tanah Hizbullah, tempat penyimpanan senjata, dan pos pengamatan dalam serangan darat.
Pada Minggu (6/10/2024) malam, Israel mendeklarasikan tiga daerah lagi di perbatasan utaranya sebagai zona militer tertutup selain lebih dari lima daerah yang ditutup minggu lalu sebagai daerah persiapan militer.
Serangan Israel terhadap sebuah gedung di kota pegunungan tengah Kayfoun menewaskan enam orang dan melukai 13 orang, kata kementerian kesehatan Lebanon. Serangan di kota terdekat Qmatiye menewaskan enam orang lagi, termasuk tiga anak-anak, dan melukai 11 orang.
Menurut kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas, di Jalur Gaza, sedikitnya 26 orang tewas dan 93 lainnya luka-luka ketika serangan udara Israel menghantam sebuah masjid dan sebuah sekolah yang menampung para pengungsi pada Minggu (6/10/2024).
Militer Israel mengatakan telah melakukan serangan tepat terhadap teroris Hamas.
(Susi Susanti)