Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Paranoid Berlebihan, Alasan Pelaku Tembak 2 Warga di Kota Batu Malang

Avirista Midaada , Jurnalis-Jum'at, 11 Oktober 2024 |15:36 WIB
Paranoid Berlebihan, Alasan Pelaku Tembak 2 Warga di Kota Batu Malang
Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata Pimpin Jumpa Pers Kasus Penembakan. Foto: Okezone/Avirista.
A
A
A

KOTA BATU - Pelaku penembakan pasangan suami istri (pasutri) di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, diduga mengalami persoalan psikis atau Paranoid yang berlebihan. Tersangka bernama Monang Sihombing (52) akan merasa tertekan atau ketakutan bila dibuntuti orang. 

Kondisi psikis itu yang mendasari Monang melakukan dua kali penembakan di wilayah Batu. Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata mengatakan, pelaku ini merasa korbannya mengikutinya naik sepeda motor, sehingga merasa terancam. Darı sanalah pelaku mengeluarkan senjata darı tasnya dan langsung ditembakkan ke arah korban.

"(Tersangka) MS merasa dipepet, langsung mengeluarkan senjata, dari tas menggunakan tangan kiri, dan senjata ini sudah siap untuk digunakan, selalu siap siap digunakan, modelnya selalu siap untuk digunakan kejadian yang sama yang kedua di TKP kedua," ucap Andi Yudha Pranata, saat rilis di Mapolres Batu, Jumat (11/10/2024).

Proses peristiwa yang sama terjadi di lokasi kedua di Jalan Wukir, Kelurahan Temas, saat korbannya bernama Atok Sugiarto, istri, dan anaknya boncengan naik sepeda motor usai ziarah makam ditembak saat di depan Kantor Kelurahan Temas, Kota Batu. Pelaku yang awalnya melaju searah dengan korban, langsung putar balik dan mengeluarkan senjatanya.

"Lagi-lagi merasa dibuntuti oleh si korban sehingga si pelaku melewati, dan putar balik dengan cukup cepat, tidak melihat atau menggunakan perhitungan-perhitungan evaluasi, langsung mengeluarkan tas mengambil senjata dengan tangan kiri, dan melakukan penganiayaan dengan cara menembak," jelasnya.

Menurutnya, modus operandi dan alasan pelaku menembakkan senjata rakitan, dengan cara random karena merasa dibuntuti. Pelaku diketahui gelisah, merasa takut, dan bereaksi lebih, hingga melakukan penganiayaan dengan menembak pistol senapan rakitan dengan peluru air gun.

"Dengan motif karena pelaku ini merasa selalu ada yang membuntuti. Jadi ada merasa gelisah, merasa diikuti, kemudian bentuk reaktifnya dengan mengaktifkan penganiayaan, dengan cara melakukan penembakan senjata rakitan," ujarnya. 

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement