Kerugian negara senilai Rp26,649 triliun atas pembayaran bijih timah kepada mitra PT Timah tidak sejalan dengan penjelasan yang disampaikan Bambang. Sebab, bijih timah yang dimaksud belum menjadi milik PT Timah.
Sementara Riza sempat mengungkapkan, bahwa pembelian bijih timah kepada mitranya Rp 26,649 triliun menghasilkan pendapatan dua kali lipat. Pembelian bijih timah dari 2015-2022 senilai Rp26,649 triliun yang disebutkan kerugian negara oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ternyata menjadi pendapatan perusahaan kurang lebih Rp50 triliun lewat penjualan logam timah.
"Kalau kita lihat dari seluruh perolehan bijih Timah dari 2015 sampai 2022, itu semua sudah diproduksi jadi logam. Logam itu sudah dijual dan pendapatannya itu kalau tidak salah 50 triliun," ujar Riza.
(Arief Setyadi )