Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kapal China Picu Ketegangan Sehari Setelah Utusan Xi Jinping Kunjungi Jakarta

Rahman Asmardika , Jurnalis-Sabtu, 02 November 2024 |12:00 WIB
Kapal China Picu Ketegangan Sehari Setelah Utusan Xi Jinping Kunjungi Jakarta
Kapal Bakamla RI KN Pulau Dana-323 mengusir kapal China Coast Guard-5402 (CCG-5402). (Foto: Bakamla RI)
A
A
A

JAKARTA - Sehari setelah Presiden China Xi Jinping mengirim perwakilan khusus dan Wakil Presiden Han Zheng ke Jakarta untuk menghadiri pelantikan Presiden Prabowo Subianto, ketegangan meningkat antara kedua negara. Kapal Penjaga Pantai China telah mencoba mengganggu survei data seismik yang sedang dilakukan oleh perusahaan energi Indonesia di zona ekonomi eksklusif negara itu di Laut Natuna Utara.

Seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, Brunei, dan Taiwan, Indonesia tidak memiliki sengketa teritorial dengan China atas Laut Cina Selatan. Meski demikian, kapal-kapal China secara teratur memasuki zona ekonomi eksklusifnya di Laut Natuna Utara karena Beijing mengeklaim bahwa wilayah itu termasuk dalam apa yang disebut garis sembilan putus-putus berbentuk U yang mencakup 90 persen Laut China Selatan.

Terus mengganggu negara-negara tetangganya di kawasan Asia Tenggara, kapal Penjaga Pantai China CCG 5402 memasuki Laut Natuna Utara pada 21 Oktober ketika MV Geo Coral, kapal penelitian Norwegia, tengah melakukan survei data seismik untuk perusahaan energi Indonesia, PT Pertamina.

Melansir dari The Singapore Post, Sabtu, 2 November 2024, kantor berita South China Morning Post (SCMP) mengutip Badan Keamanan Maritim Indonesia mengatakan kapal Penjaga Pantai China itu diusir oleh kapal patroli setelah "mengganggu kegiatan survei seismik dan pemrosesan data yang tengah dilakukan oleh PT.Pertamina di Laut Natuna menggunakan kapal MV Geo Coral."

Namun, pada 23 Oktober, kapal China itu kembali memasuki Laut Natuna Utara dan mendekati lokasi tempat survei seismik tengah dilakukan PT.Pertamina. Hal ini memicu ketegangan antara pejabat Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) Indonesia dan personel kapal Penjaga Pantai China CCG 5402.

Pejabat keamanan laut Indonesia yang marah, mengerahkan kapal patroli dan pesawat untuk mengusir kapal China keluar dari zona ekonomi eksklusif Indonesia di Laut Natuna Utara, demikian ABC News mengutip pernyataan Bakamla. Pihak berwenang Indonesia kecewa, peristiwa ini terjadi tepat ketika Jakarta dan Beijing bersiap merayakan 75 tahun hubungan bilateral mereka tahun depan.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement