"Sebagai orang Jawa, kami mengamalkan prinsip mikul dhuwur mendhem jero. Terima kasih atas segala nasihat, dukungan, dan kepercayaan yang telah diberikan,” tuturnya.
Penghormatan juga disampaikan kepada para purnawirawan TNI-Polri yang tergabung dalam Dewan Penasehat, sekaligus mengingatkan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Jenderal Hoegeng. Luthfi menekankan pentingnya menjaga inklusivitas dengan memberikan perhatian khusus kepada komunitas yang sering terpinggirkan, seperti kelompok difabel, melalui isyarat bahasa yang ia gunakan saat menyapa keluarganya.
Menutup pernyataannya, Luthfi mengajak masyarakat untuk menyingkirkan kebencian dan menjaga harmoni, meskipun sedang berada dalam atmosfer kompetisi politik. Ia menegaskan bahwa kedamaian dan persatuan lebih penting daripada perbedaan pendapat.
"Hidup Jawa Tengah tidak hanya untuk Pilkada. Maka, mari kita hilangkan semua cercaan dan berhenti saling menyerang. Jika kebencian terus ditebarkan, yang akan menderita adalah masyarakat, dan Jawa Tengah akan sengsara,” katanya.
Luthfi mengakhiri pidatonya dengan harapan agar Pilkada berlangsung damai dan membawa Jawa Tengah ke arah yang lebih baik melalui semangat kebersamaan dan demokrasi yang matang.
(Arief Setyadi )