Irwan memastikan bakal melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk menggali keterangan dari anggotanya yang melepaskan tembakan. "Menunggu penyelidikan. Menunggu hasil visum,” katanya.
Irwan menambahkan, sebetulnya saat malam kejadian, menerima laporan ada tawuran antargeng di tiga lokasi Semarang Barat. Sejumlah orang diamankan dan ditetapkan tersangka. Sedangkan pelaku tawuran di Semarang Utara belum tertangkap.
“Pada Minggu dini hari kemarin kita menangani laporan setidaknya ada tiga peristiwa tawuran antar geng, antar kreak di Kota Semarang, di Kecamatan Gayamsari, Semarang Utara dan di Semarang Barat," ujarnya.
Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK) mengajak masyarakat untuk tidak termakan informasi yang menyesatkan. Dari keterangan polisi, bahwa kematian GRO berawal tawuran antargeng motor sehingga memicu petugas melakukan tindakan tegas terukur.
"Kami meminta masyarakat agar jangan langsung menelan mentah-mentah informasi yang ada di media sosial. Kita tunggu informasi lengkapnya dari pihak kepolisian. Karena informasinya ada peristiwa tawuran," kata Wasekjen GPK Muhammad.
Dari informasi yang diterima GPK, kejadian itu terjadi pada Minggu 24 September 2024 dini hari saat petugas piket Reskrim menerima laporan dari anggota kepolisian. Laporan tersebut berisi adanya tawuran besar dengan senjata tajam.