"Yang terpakai nggak bisa milih itu darı luar provinsi, beberapa warga binaan memang berasal dari Kalimantan, dari Papua juga ada, akhirnya beliau nggak bisa memilih. Itu kurang lebih 50-an orang saja," ucap Faishol Nur, menambahkan.
Faishol menyatakan, untuk warga binaan teroris mencoblos di TPS 905 area belakang Lapas. Tapi itu disebut bukan di TPS-nya tempatnya bertugas meski sama-sama berada di area Lapas. "Kalau (narapidana teroris) itu di TPS 905, di area belakang Lapas," tukasnya.
Proses pemungutan suara di lima TPS khusus Lapas sendiri diiringi dengan pengamanan ketat dari kepolisian. Pihak kepolisian dibantu aparat keamanan Lapas terlihat berjaga-jaga sembari melihat proses pencoblosan.
(Puteranegara Batubara)