MEDAN - Kawasan hutan mangrove di Sumatera Utara (Sumut) terdapat dibeberapa wilayah, yang diperuntukkan untuk ekosistem pesisir dan pelestarian alam.
Keberadaan hutan mangrove berfungsi sebagai penyangga terhadap abrasi pantai, habitat untuk berbagai spesies laut, serta mendukung keberagaman hayati.
Melalui program Mangroves for Coastal Resilience (M4CR), Pemerintah Indonesia menargetkan rehabilitasi lebih dari 75.000 hektar mangrove yang terdegradasi untuk mendukung ketahanan iklim sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Dan program M4CR dirancang untuk meningkatkan keterampilan masyarakat lokal dalam memanfaatkan mangrove secara berkelanjutan, misalnya melalui ekowisata, budidaya perikanan, serta pengembangan produk turunan mangrove.
Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono mengatakan, kawasan mangrove tidak hanya penting bagi lingkungan, tetapi juga memiliki dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat pesisir.
"Program M4CR bertujuan melindungi wilayah pesisir, dan memberdayakan masyarakat lokal agar mampu menjaga sekaligus memanfaatkan hutan mangrove secara berkelanjutan," kata Hartono kepada wartawan, Minggu (1/12/2024).
Hartono pun berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang menyadari pentingnya menjaga ekosistem mangrove, baik sebagai pelindung alam maupun sumber penghidupan.
"Indonesia memiliki sekitar 23 persen dari total ekosistem mangrove dunia, menjadikannya negara dengan kawasan mangrove terbesar secara global," bebernya.