Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

MK Perkuat Kewenangan KPK Tangani Korupsi Militer Jadi Tantangan Besar Pemerintahan Prabowo

Khafid Mardiyansyah , Jurnalis-Senin, 02 Desember 2024 |14:11 WIB
MK Perkuat Kewenangan KPK Tangani Korupsi Militer Jadi Tantangan Besar Pemerintahan Prabowo
Ilustrasi
A
A
A

MK menilai frasa tersebut harus dimaknai lebih luas agar memberikan kewenangan penuh kepada KPK untuk mengusut kasus korupsi yang melibatkan militer, terutama jika penyelidikan dimulai oleh KPK.

Ketua MK Suhartoyo menjelaskan bahwa aturan ini bertentangan dengan UUD 1945 jika tidak dimaknai dalam kerangka kewenangan penuh bagi KPK.
 
Dengan keputusan ini, KPK tidak lagi mewajibkan penyerahan kasus korupsi yang melibatkan oknum militer kepada Oditurat Peradilan Militer. Sebaliknya, KPK memiliki hak penuh untuk menangani kasus tersebut hingga tuntas, selama proses penegakan hukumnya dimulai oleh lembaga anti-rasuah ini.

"Selama ini terdapat celah hukum yang membuat KPK terlihat ragu dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan militer. Misalnya, kejadian korupsi Basarnas yang melibatkan anggota militer menunjukkan bahwa ketidaksepahaman antara peradilan sipil dan militer dapat menghambat penegakan hukum," katanya.

Dalam konteks ini, kata dia, keputusan MK memberikan kepercayaan diri yang lebih besar bagi KPK. Dengan dasar hukum yang kuat, KPK kini memiliki pijakan untuk menangani perkara yang melibatkan institusi militer tanpa harus khawatir dengan tarik-menarik yang diumumkan.

Menurut Pieter Zulkifli hal ini penting untuk menghindari konflik kepentingan yang sering terjadi ketika militer menangani kasus korupsi di tubuhnya sendiri. Sebab, korupsi di tubuh militer kerap kali dibayangi oleh kultur tertutup, hierarki yang kaku, dan ketergantungan pada sistem internal.

"Jeruk makan jeruk adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan situasi ini, yang berpotensi melemahkan upaya penegakan hukum secara objektif dan transparan," katanya.

Di sisi lain, Pieter Zulkifli memandang tantangan politik tidak bisa diabaikan. Dengan koalisi politik yang tidak sepenuhnya solid, Prabowo harus cerdik dalam mengelola dinamika kekuasaan.

Dia mengatakan komposisi politik yang ada, dengan hanya PAN sebagai sekutu setia Gerindra, membuat posisi Prabowo rentan terhadap serangan politik. Apalagi, beberapa hakim MK kerap kali dianggap memiliki afiliasi politik tertentu.

"Dalam situasi ini, strategi 'diam dan bertindak dalam senyap' mungkin lebih efektif daripada retorika dan gembar-gembor di media yang justru memperkeruh suasana," katanya.

Pieter Zulkifli menekankan Prabowo sebagai seorang pemimpin yang dikenal tegas dan berpengalaman dalam menghadapi berbagai medan pertempuran diharapkan dapat membawa pendekatan yang senyap namun efektif dalam memberantas korupsi. Sehingga, sikap hati-hati tetap diperlukan.

"Langkah ini menjadi krusial untuk menjaga stabilitas politik sambil memastikan bahwa upaya pemberantasan korupsi tidak hanya menjadi wacana belaka,” kata Pieter Zulkifli.

Tak hanya itu, Pieter Zulkifli berpandangan perjalanan melawan korupsi di Tanah Air masih panjang. Keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kebijakan yang tegas, tetapi juga oleh keberanian untuk bertindak di tempat tersembunyi, sebagaimana dicontohkan oleh pemimpin-pemimpin yang bekerja tanpa membutuhkan pujian. 

Dia mengutip pesan Mark Twain yang menyebut 'politik adalah satu-satunya profesi yang memungkinkan seseorang berbohong, mencuri, menipu, bahkan merampok kepentingan rakyat dan tetap dihormati'. Dalam lingkungan politik yang sering kali munafik, kepemimpinan yang amanah, tegas, dan berintegritas adalah harapan terakhir bagi rakyat.

Untuk itu, dia kembali menegaskan keputusan ini adalah langkah maju dari MK. Pieter Zulkilfi menyatakan dibutuhkan komitmen dari semua pihak, termasuk pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat, untuk memastikan bahwa korupsi tidak lagi menjadi ancaman yang membayangi masa depan Indonesia.

"Oleh karena itu, pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan strategi yang matang, sistem hukum yang tegas, dan keberanian untuk bertindak tanpa pandang bulu," tegasnya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement