Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kapolres Bersikeras Anggota Paskibra yang Ditembak Polisi Gangster All Star Semarang dan Dibiayai Judi Online

Achmad Al Fiqri , Jurnalis-Selasa, 03 Desember 2024 |12:06 WIB
Kapolres Bersikeras Anggota Paskibra yang Ditembak Polisi Gangster All Star Semarang dan Dibiayai Judi Online
Kapolres Bersikeras Anggota Paskibra yang Ditembak Polisi Gangster
A
A
A

JAKARTA - Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar meyakini siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy bergabung dengan gangster. Bahkan, ia menyebut, gangster itu dibiayai oleh situs judi online (judol).

Hal itu diungkapkan Irwan saat RDPU bersama Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).

Awalnya, anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Alhabsy menanyakan keterlibatan Gamma Rizkynata Oktafandy dalam gangster. Lantas, Irwan pun mengatakan bahwa istilah gangster itu dibuat oleh para anak-anak.

"Jadi di kota Semarang itu, setidaknya ada gangster-gangster yang tergabung dalam koalisi," tutur Irwan.

Irwan pun mengatakan bahwa penamaan gangster itu dibuat oleh para anak-anak itu. Hal itu diyakininya setelah melihat grup di sosial media (sosmed).

"Dari mereka (yang sebut gangster). Yang dishare di media sosial. Ada grup All Star Semarang, ada koalisinya sendiri," ucapnya.

Irwan berkata, masih ada grup gangster lainnya di Semarang. Ia pun mengatakan bahwa sebagian anak-anak ingin membubarkan gangster pada 1,5 bulan lalu lantaran ada mitigasi dari pihak kepolisian.

"Sebagian dari mereka ini 1,5 bulan lalu sudah menyatakan mau membubarkan diri melalui kegiatan mitigasi yang kita laksanakan terhadap remaja-remaja di kota Semarang," ucapnya.

Bahkan, Irwan mengatakan ada 47 kasus perkelahian remaja yang sudah diangani oleh Polrestabes Semarang. Dari kasus itu, kata dia, sebagian anak ada yang dikembalikan ke orangtua untuk pembinaan.

 

"Nah ini pasca maraknya ganster atau kreak, itu dari mereka juga ada yang membiayai. Antara lain setidaknya ada tiga grup ini dibiayai oleh situs judi online. Ini sudah proses atas peristiwa ini," tutur Irwan.

Mendengar penjelasan itu, Aboe menanyakan bukti keterlobatan judol dalam membiayai gangster di Semarang. Irwan pun mengatakan, pembiayaan itu diberikan judol lantaran gangster turut memasarkan bisnis hitam itu.

"Jadi kelompok gangster ini ada beberpaa aktivitasnya. Jadi uang itu kemudian dari situs judi online ada barternya. Jadi mereka harus mengendeorse itu ke grup-grul mereka untuk mendapatkan biaya. Uang," tutur Irwan.

"Nah uang ini digunakan untuk membeli Sajam, kemudian membeli miras. Kemudian menyewa vila untuk rekreasi itu dimanfaatkan untuk uang yang didapatkan dari judi online itu pak," tandasnya.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement