Di Ibukota Yogyakarta, Sungkono bertemu Perdana Menteri Moh Hatta yang juga menanyakan alasan Tan Malaka dieksekusi dan kenapa tidak diadili di persidangan saja.
Dalam percakapan itu Sungkono mengakui eksekusi itu atas perintahnya. Ia beralasan situasi perang dan Tan Malaka kerap membuat kekacauan, melawan republik dan karenanya terpaksa ditembak mati.
Kendati demikian, sepulang dari bertemu Hatta, Sungkono meminta Pimred koran Kedaulatan Rakyat membuat berita yang isinya menyanggah keterangannya sebelumnya, namun ditolak.
Ia pun kemudian membuat pernyataan di RRI Solo yang intinya tidak ada pemimpin republik yang tewas di wilayah Jawa Timur. Sementara Pemerintahan Presiden Soekarno tidak mengeluarkan keterangan resmi terkait kematian Tan Malaka.
Pemerintah dispekulasikan menerima kabar kematian sebagai fakta, tapi tidak pada rincian prosesnya. Hal itu diduga terkait kepentingan dukungan Amerika Serikat yang anti komunis dalam Konferensi Meja Bundar.
Pada sisi lain, yakni di depan para pengikut Tan Malaka, pemerintah seolah tidak tahu menahu dengan peristiwa eksekusi di Selopanggung Kediri.
(Arief Setyadi )