Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cak Imin Ngaku Trauma Maju Pilpres karena Kalah, Meski MK Hapus PT 20%

Raka Dwi Novianto , Jurnalis-Jum'at, 03 Januari 2025 |21:23 WIB
Cak Imin <i>Ngaku</i> Trauma Maju Pilpres karena Kalah, Meski MK Hapus PT 20%
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (foto: Okezone/Raka)
A
A
A

BOGOR - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku masih trauma untuk kembali mencalonkan diri pada pemilihan presiden mendatang.

Hal tersebut menanggapi perihal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapuskan ketentuan presidential threshold.

"Nanti maju ya belum tau, masih panjang. Trauma gak itu. Trauma kalah. Belum tau rasain kalah sih," kata Cak Imin di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (3/1/2025).

Meski pada Pilpres 2024 dirinya mencalonkan sebagai wakil presiden, kemungkinan untuk maju sebagai Presiden pada pilpres 2029 menurutnya masih cukup panjang.

"Masih panjang, masih lama. Jangan dibahas sekarang," kata Cak Imin.

 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku senang atau happy dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapuskan ketentuan presidential threshold.

"Semua keputusan MK gaada yang gak happy, kalo gak happy gimana, keputusan penting," kata Cak Imin di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (3/1/2025).

Cak Imin menyebut bahwa putusan MK itu bersifat mengikat dan semua pihak harus tunduk terhadapnya.

"Kalo keputusan MK siapapun harus tunduk. Problemnya adalah ada 1 bab disitu dr keputusan itu, mengembalikan kepada pembuat UU. Nanti ya tergantung fraksi-fraksi di DPR," kata Cak Imin.

Meski begitu, Cak Imin mengungkapkan bahwa pihaknya bakal mencalonkan kader PKB pada pemilihan presiden mendatang.

"Pasti, pasti. Semua menyambut cairnya demokrasi tapi kita juga punya pengalaman kalau terlampau banyak calon gak realistis," ungkapnya.
 

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement