Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemerintah Akui Jalin Komunikasi dengan Amerika Serikat Terkait Hambali, Tapi Belum Capai Titik Temu

Jonathan Simanjuntak , Jurnalis-Selasa, 21 Januari 2025 |16:01 WIB
Pemerintah Akui Jalin Komunikasi dengan Amerika Serikat Terkait Hambali, Tapi Belum Capai Titik Temu
Yusril Ihza Mahendra
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah mengakui tengah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Amerika Serikat terkait sosok Encep Nurjaman alias Hambali yang kini ditahan di penjara militer di Teluk Guantanamo, Amerika Serikat. Hanya saja, komunikasi itu belum mencapai titik temu.

"Jadi pemerintah sudah membuka akses, tapi belum berhasil dan pemerinta meminta agar yang bersangkutan segera diadili tapi sampai hari ini juga belum diadili," kata Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra kepada wartawan, Selasa (21/1/2025).

1. Berupaya Pulangkan Hambali

Yusril juga mengakui pemerintah Indonesia berupaya memulangkan Hambali untuk kemudian mengadilinya di Indonesia. Hanya saja wacana itu juga belum berhasil disepakati.

"Dulu pernah ada pembicaraan pada kesimpulan dia (Hambali) direpatriasi untuk diadili di Indonesia tapi sampai hari ini juga belum berhasil," tuturnya.

Yusril juga mengungkap Indonesia sempat meminta pemerintah Amerika Serikat untuk membuka akses untuk berkomunikasi kepada Hambali secara langsung. Permintaan ini, juga tak kunjung dikabulkan.

"Pemerintah kita melalui Kementerian Luar Negeri juga sudah mencoba untuk membuka akses dapat berhubungan dengan Hambali, tapi ini tidak berhasil," sambungnya.

2. Untuk Apa Perjuangkan Hambali?

Upaya yang dilakukan pemerintah ini, kata Yusril, semata-mata untuk bersikap adil terhadap warga negara Indonesia yang terlibat kasus hukum di luar negeri.

"Betapun warga negara itu salah, tapi kalau dia WNI, dia ada di luar negeri, apapun visi politik, pandangan itu kita enggak mempersoalkan. Tapi adalah setiap warga negara wajib kita lindungi walaupun pemerintah mungkin berbeda pendapat dengan warga yang bersakutan," tutupnya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement