JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi memastikan stok gas LPG 3 Kg aman, dan kelangkaan selesai menjelang Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah. Hal itu menjawab keresahan masyarakat akibat kelangkaan gas melon bersubsidi yang tidak boleh diperjualbelikan di pengecer atau warung kelontong.
"Insyaallah nanti di menjelang bulan Ramadhan, Lebaran, sudah aman, sudah selesai," ujar Teguh kepada wartawan di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (4/2/2025).
Teguh mengatakan, bersama Disnakertransgi dan Dinas PPKUKM akan memonitor langsung kondisi di lapangan agar tidak terjadi panic buying. Ia menyebut bahwa alokasi gas LPG 3 Kg di Jakarta masih ada.
"Ya dari kita tentunya, bersama dengan dinas UKM, monitoring di lapangan. Jadi kita memberikan, sampai terjadi panic buying, alokasi itu masih ada," ucapnya.
Sebelumnya, Hari membeberkan kelangkaan disebabkan adanya pengurangan kuota elpiji di Jakarta sebesar 1,6 persen di 2025. Sedangkan usulan Pemprov DKI ke Dirjen Migas yakni meningkatkan 4 persen dari tahun sebelumnya.
"Dikarenakan antara usulan Kuota LPG Subsidi untuk Jakarta di 2025 lebih kecil dari Realisasi Penyaluran LPG di 2024 (ada pengurangan sekitar 1,6%). Dari awal Kuota LPG Subsidi untuk Jakarta di 2025 sebesar 407.555 MT (metrik ton) sementara Realisasi Penyaluran LPG di 2024 sebesar 414.134 MT," ujar Hari kepada wartawan, Selasa (28/1).
(Awaludin)