Secara keseluruhan, wartawan Indonesia memainkan peran sebagai patriot dalam perjuangan kemerdekaan. Pada 9 Februari 1964, aspirasi dan perjuangan para jurnalis ini akhirnya disatukan dalam wadah bernama PWI.
Keberadaan PWI menandai persatuan wartawan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara. Sejak saat itu, PWI terus menjadi simbol semangat pers yang tak tergoyahkan dalam membela integritas bangsa.
Pada tahun 1985, Presiden Soeharto menetapkan tanggal lahir PWI sebagai Hari Pers Nasional, menghormati kontribusi besar pers Indonesia dalam sejarah bangsa. HPN kini menjadi momen penting untuk refleksi, penguatan peran pers, serta penghargaan terhadap perjuangan dan kebebasan pers yang telah berlangsung sejak zaman penjajahan hingga sekarang.
(Arief Setyadi )