Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mahfud MD Ajak Perguruan Tinggi Tetap Berani Kritisi Pemerintah: Dukung yang Baik, yang Tidak Baik Kita Luruskan

Eka Setiawan , Jurnalis-Sabtu, 15 Februari 2025 |17:55 WIB
Mahfud MD Ajak Perguruan Tinggi Tetap Berani Kritisi Pemerintah: Dukung yang Baik, yang Tidak Baik Kita Luruskan
Mahfud MD
A
A
A

SEMARANG – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Prof. Mahfud MD mengajak perguruan tinggi tetap kritis melihat kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah.

Hal itu diungkapkannya, saat kegiatan Munas VI dan Reuni Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia (UII) di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Sabtu (15/2/2025). Saat menyampaikan taklimat, Mahfud yang juga pengurus DPP IKA UII itu menyinggung soal efisiensi hingga program Makan Bergizi Gratis (MPG). Menurutnya, dua program itu tidak salah, namun lebih penting diatur sebaik mungkin pelaksanaannya.

“Artinya, urusan efisiensi itu, saya tidak menjadi bagian yang mempersoalkan itu, karena itu program pemerintah, silakan saja diatur kembali,” kata Mahfud di sesi wawancara dengan wartawan di sela rangkaian kegiatan Munas VI IKA UII tersebut.

“Pesan saya yang pokok itu, dunia perguruan tinggi, sekarang harus mengemban tugas sejarahnya yaitu menjaga Republik ini dengan sebaik-baiknya, yang benar dikatakan benar, yang salah ya dikatakan salah. Itulah yang disebut oposisi kritis, kritis yang objektif gitu,” lanjut Mahfud yang pada Pilpres 2024 lalu berpasangan dengan Ganjar Pranowo sebagai Cawapres nomor urut 3.

Menurut Mahfud, pemerintahan memang punya kewenangan secara konstitusi untuk membuat program dan membuat kebijakan-kebijakan dasar.

“Kalau orang buat program, untuk apa disalahkan? Wong dia punya kewenangan secara konstitusi, untuk membuat program dan kebijakan-kebijakan dasar. Karena dia menang Pemilu. Sejauh tidak melanggar konstitusi dan hukum menurut saya ya nggak apa-apa. Makanya, kalau ada kesalahan baru kita katakan,” sambungnya.  

Sebab itu, kata Mahfud, dunia kampus harus tetap menjaga marwahnya dalam rangka membangun peradaban, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Iya (supaya kampus tetap kritis dan aktif). Kan sekarang ibaratnya kampus itu orang yang fatalis, udahlah apa nggak ada gunanya. Ada juga yang kemudian nihilis, menganggap yang dikerjakan itu salah semua, itu nggak boleh begitu. Pasti ada sisa-sisa terbaik. Kita dukung yang baik, yang tidak baik kita luruskan kan begitu,” ungkap Mahfud MD.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement