Sufyan menyebutkan bahwa warga telah mengirimkan pemberitahuan resmi ke pihak terkait dan berkoordinasi dengan kepolisian. Namun, saat demonstrasi berlangsung, mereka malah mendapat perlakuan kasar dari pihak keamanan PIK.
"Kami datang dengan damai, tidak membawa senjata, tidak membawa pentungan. Tapi kami justru dipukul mundur oleh orang-orang yang tidak kami kenal. Banyak warga yang terkena lemparan batu dan bambu," ungkapnya.
Selain itu kata diam mobil komando mereka dirusak, dan beberapa warga mengalami luka cukup parah hingga harus mendapatkan jahitan di kepala dan pelipis. "Ada sekitar delapan orang warga yang terluka," kata Sufyan Hadi.
Sebelumnya, massa menggunakan mobil komando, odong-odong, bajaj, hingga motor pribadi bertolak ke arah Jalan Pantai Indah. Mereka menggelar unjuk rasa di depan kantor pemasaran PT MP yang diketahui merupakan salah satu perusahaan pengembang properti di kawasan PIK.
Mereka menuntut pihak pengembang PIK membuka akses jalan tembusan yang telah ditutup sejak 2015. Rombongan warga yang dalam perjalanan ke kantor pemasaran, tiba-tiba diadang oleh segerombolan petugas keamanan kawasan PIK di depan kompleks perumahan Long Beach.