"Kami mengawal pak Menteri dan pak Wamenaker tuk mewujudkan bahwa kami akan mendapatkan THR tahun ini sesuai tuntutan kami, kami haru mendapatkan THR berupa uang, bukan berupa bahan pokok," papar Lily lagi.
Dia menambahkan, pihaknya juga menuntut dihapuskannya aceng dan slot lantaran dinilai merugikan driver ojol. Pasalnya, mereka seolah diperbudak lantaran aceng dan slot mengenakan tarif yang sangat murah dan ada pengkotak-kotakan wilayah.
"Aceng itu adalah angkutan jarak jauh maupun dekat, ongkosnya hanya Rp5 ribu, itu sangat merugikan, jarak tempuh maupun pengambilannya pun sangat merugikan kami. Slot ada wilayah, misalkan wilayah Rawamangun penuh, kami dipindah ke Kelapa Gading, itu jarak jauh dari rumah jarak tempuhnya sangat jauh," katanya.
(Khafid Mardiyansyah)