Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerdiknya Pangeran Diponegoro Pindahkan Markas dari Selarong ke Jekso saat Serbuan Belanda 

Avirista Midaada , Jurnalis-Minggu, 02 Maret 2025 |03:30 WIB
Cerdiknya Pangeran Diponegoro Pindahkan Markas dari Selarong ke Jekso saat Serbuan Belanda 
Pangeran Diponegoro (foto: wikipedia)
A
A
A

BELANDA akhirnya menyerbu markas utama Pangeran Diponegoro dan pasukannya di Desa Selarong. Strategi penambahan kekuatan pasukan dan perekrutan informan atau spionase dari warga pribumi ternyata begitu efektif. Tapi bukan Pangeran Diponegoro kalau tak lihat berstrategi perang.

Pasca tambahan seluruh pasukan Belanda memusatkan perhatian di Pulau Jawa bagian tengah dan timur. Jenderal Belanda De Kock memerintahkan Komandan Garnisun Surakarta Letnan Kolonel Cochius bergerak ke Yogyakarta, dengan kekuatan dua kompi infanteri hulptroepen, yaitu satu peleton huzar atau infanteri berkuda, dan satu kompi dragonder atau kavaleri ringan dan artileri. 

Dengan susah payah pasukan Cochius berhasil masuk Yogyakarta. Langkah selanjutnya de Kock merencanakan operasi militer besar-besaran merebut kembali Kota Yogyakarta dan dilanjutkan sampai ke Selarong, dengan kekuatan tiga kolone atau sekitar 7.500 orang, dikutip dari "Sejarah Nasional Indonesia IV : Kemunculan Penjajahan di Indonesia".

Pada tanggal 22 September 1825 Jenderal de Kock tiba di Klaten. Pada hari Sabtu tanggal 24 September 1825, pasukannya bergerak menyerbu Yogyakarta. Pasukan Kolone I berhasil memukul mundur pasukan Diponegoro dan pada hari itu Yogyakarta direbut kembali. 

Sepuluh orang pangeran tertangkap dan ditawan. Belanda lantas membuat pengumuman akan memberi pengampunan kepada mereka yang pernah memberontak. Kemudian ia menulis surat kepada Diponegoro dan Mangkubumi yang berada di Selarong. 

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement