SERANGAN ribuan pasukan Pangeran Diponegoro ke pusat - pusat kota Yogyakarta mengejutkan keraton dan Belanda. Keraton yang sudah terlanjur berkongsi dengan Belanda juga terkena getahnya, dengan pengepungan di wilayah tak jauh dari bangunan Keraton Yogyakarta.
Peristiwa serangan pasukan Diponegoro mengejutkan tentara dan pemerintah Hindia Belanda. Para pembesar Kesultanan dan pemerintah Hindia Belanda panik luar biasa, mengungsi ke benteng Vredeburg. Garnisun Yogyakarta yang hanya berkekuatan 200 orang, tidak mungkin menghadapi pasukan Diponegoro yang jumlahnya jauh lebih besar.
Saking paniknya akhirnya Sultan Hamengkubuwono V juga diungsikan ke benteng Vredeburg dan dikawal secara ketat. Residen Smissaert melaporkan peristiwa ini kepada Jenderal de Kock dan meminta bantuan perkuatan pasukan.
Tapi sebagian pasukan Belanda yang mundur ke luar Yogyakarta ke Surakarta dihadang oleh pasukan Pangeran Diponegoro di Prambanan. Pertempuran pasukan yang tak seimbang menyulitkan langkah pasukan Belanda, sehingga harus menyerah.