Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kasus Eksploitasi Turis di China Jadi Sorotan, Pengakuan Wisatawan Bikin Merinding

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 05 Maret 2025 |13:05 WIB
Kasus Eksploitasi Turis di China Jadi Sorotan, Pengakuan Wisatawan Bikin Merinding
Ilustrasi.
A
A
A

Ketika orang-orang memikirkan Sanya sekarang, mereka sering teringat insiden di mana wisatawan diancam di bawah air. Menurut laporan media lokal, beberapa penyelam dicopot topengnya oleh staf di bawah air, yang kemudian menekan mereka untuk membayar demi foto, membuat mereka ketakutan dan tidak punya pilihan selain setuju.

Pada akhir November 2023, seorang perempuan dan keluarganya mengunjungi Sanya dan mengalami insiden menyedihkan. Dengan menyewa sebuah vila, mereka dipaksa menggunakan jasa fotografi bawah air seharga 300 yuan per orang, meski mereka menolaknya.

Selama penyelaman, staf melepaskan masker selam mereka di dalam air, memaksa mereka membayar untuk foto. Karena khawatir akan keselamatan, mereka dengan berat hati setuju. Setelah membayar, mereka mengadu kepada pemilik vila dan menerima pengembalian uang dengan syarat mereka tetap bungkam tentang insiden tersebut. Episode ini merupakan contoh eksploitasi yang merajalela yang mencoreng reputasi Sanya.

Seorang blogger berbagi cerita bahwa dia juga ditipu di Sanya dan menyusun kiat-kiat untuk membantu wisatawan  tidak jatuh ke dalam perangkap ini. Beberapa tips termasuk terbang ke Haikou terlebih dahulu dan kemudian naik kereta antarkota ke Sanya, menghindari membeli pakaian pulau, dan menggunakan aplikasi pemesanan tumpangan alih-alih mengikuti pengemudi atau pedagang asongan. Menurut survei yang dilakukan Biro Pariwisata Provinsi Hainan, lebih dari 60 persen wisatawan melaporkan mengalami beberapa bentuk eksploitasi selama kunjungan mereka ke Sanya.

Insiden pengeluaran paksa mengganggu tempat-tempat wisata di China. Bulan ini, wisatawan yang sedang berwisata ke Sichuan menghadapi tekanan untuk berbelanja dalam suhu di bawah minus 10 derajat Celcius. Karena menolak mematuhi, bus yang mereka tumpangi terlantar di daerah terpencil selama hampir 30 menit, dengan ancaman dari pemandu wisata untuk meninggalkan mereka. Insiden tersebut memicu kemarahan publik dan liputan luas oleh Chengdu Business Daily.

Sanya terus menderita insiden serupa yang mengganggu. Pada 16 Maret 2023, seorang pemandu wisata memarahi wisatawan karena hanya menghabiskan 1.000 Yuan di toko bebas bea. Seorang wisatawan merekam kemarahan itu dan membagikannya secara daring, yang memaksa pihak berwenang untuk turun tangan.

Meski telah dilakukan penyelidikan, bisnis dan agen perjalanan yang tidak jujur ​​tetap ada. Sejak awal 2024, lebih dari 50 agen perjalanan telah menghadapi hukuman atas praktik yang tidak etis, namun masalah tersebut tetap merajalela dan belum terselesaikan.

Prospek Industri Pariwisata China

Penurunan industri pariwisata China, terutama di tempat-tempat populer seperti Sanya, menyoroti kebutuhan mendesak akan reformasi. Tanggapan pemerintah yang tertunda baru-baru ini menghasilkan langkah-langkah yang ditujukan untuk mengatasi pengalaman pariwisata yang memburuk.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement