Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

KLH Genjot Pengelolaan Sampah dari Hulu ke Hilir

Arief Setyadi , Jurnalis-Jum'at, 07 Maret 2025 |15:20 WIB
KLH Genjot Pengelolaan Sampah dari Hulu ke Hilir
KLH genjot Program Terpadu Pengelolaan Sampah dari Hulu ke Hilir (Foto: Ist/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengungkapkan, bahwa program terpadu pengelolaan sampah dari hulu ke hilir untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah mulai dari sumber hingga pemrosesan akhir. Program ini merupakan bagian dari strategi nasional pengelolaan sampah berkelanjutan.

"Transformasi sistem pengelolaan sampah harus dimulai dari sumbernya. Kami telah menyiapkan rangkaian program yang akan mengubah paradigma masyarakat dari 'sampah sebagai beban' menjadi 'sampah sebagai sumber daya ekonomi'," ujar Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam keterangan resminya.

Hal tersebut sempat disampaikan Hanif saat rapat dengan pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR 27 Februari 2025.

Adapun program pengelolaan sampah di hulu mencakup implementasi program komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) untuk mengubah perilaku masyarakat; kewajiban pemilahan sampah di sumber oleh rumah tangga, produsen, dan pelaku usaha. Kemudian, optimalisasi program Extended Producer Responsibility (EPR) pada sector manufaktur dan ritel.

Selanjutnya, Implementasi program "1 RW 1 Bank Sampah" secara nasional, Pengembangan fasilitas daur ulang dan Bank Sampah Induk di setiap daerah.

Sementara pengelolaan di hilir, KLH fokus pada peningkatan layanan pengumpulan dan pengangkutan sampah terpilah; pengembangan fasilitas pengolahan sampah dengan teknologi ramah lingkungan.

 

Lalu, transformasi TPA menuju sistem sanitary landfill; penertiban pembuangan dan pembakaran sampah illegal; perbaikan tata kelola meliputi regulasi, kelembagaan, dan pendanaan.

Program ini menargetkan pengurangan timbulan sampah hingga 30% pada 2025; peningkatan penanganan sampah hingga 70%; penciptaan lapangan kerja baru di sektor pengelolaan sampah; pembentukan bank sampah baru, dengan target 1 RW 1 Bank Sampah.

"Kami merekomendasikan alokasi anggaran sebesar 3% dari APBD atau sekitar Rp120.000 per kapita per tahun untuk mendukung implementasi program ini," ujar Hanif.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement