Sementara, Durohim (61), seorang warga Desa Pabean Ilir yang rumahnya ambruk akibat puting beliung, menceritakan detik-detik mencekam saat puting beliung menerjang.
"Kejadian puting beliung bermula setelah salat tarawih. Awalnya, terdengar suara petir sebanyak tiga kali, diikuti suara angin yang mirip suara kereta. Saat itu, angin masih bertiup pelan dan listrik padam, namun hujan belum turun deras. Setelah itu, hujan mulai mengguyur dengan deras, dan angin kencang datang secara tiba-tiba, menyapu semuanya. Kejadiannya sekitar pukul 21.00 WIB dan berlangsung sekitar 5 menitan. Akibatnya, rumah saya langsung ambruk," tutur dia.
Beruntung, saat kejadian, rumah Durohim sedang kosong karena seluruh anggota keluarga berada di luar. "Jadi, Alhamdulillah tidak ada korban, namun rumah saya benar-benar hancur," terang dia.
(Awaludin)