Andreas menegaskan, negara tidak hanya dituntut untuk hadir secara reaktif dalam penanganan pasca-kejadian, namun juga harus secara proaktif membangun sistem perlindungan, dan pendekatan sosial. Kemudian melalui penguatan kehadiran negara dengan pembangunan yang adil dan bermartabat.
"Termasuk perlindungan yang sama untuk masyarakat di Papua, baik pendatang maupun orang asli Papua," ujar Andreas.
"Masyarakat yang ada di Papua harus mendapat fasilitas yang sama dengan orang kota. Selain hak keamanan dan kenyamanan dalam hidup, juga termasuk pendidikan, kesehatan, maupun kesejahteraannya," sambungnya.
Sebelumnya, 13 jenazah pendulang emas korban pembunuhan oleh KKB di Yahukimo, Papua Pegunungan telah ditemukan seluruhnya di lima lokasi berbeda. Diduga pelakunya adalah dari KKB Elkius Kobak. Berdasarkan laporan, sebanyak 16 korban tewas dalam serangan mendadak yang dilakukan KKB di wilayah terpencil tersebut.
(Arief Setyadi )