Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lagi! Oknum Dokter RS Swasta Malang Diduga Lecehkan Pasien saat Rawat Inap 

Avirista Midaada , Jurnalis-Rabu, 16 April 2025 |19:23 WIB
Lagi! Oknum Dokter RS Swasta Malang Diduga Lecehkan Pasien saat Rawat Inap 
Kasus Pelecehan Seksual (foto: Freepik)
A
A
A

MALANG - Dokter di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang diduga melakukan pelecehan seksual ke pasiennya. Terduga dokter berinisial AYP ini melakukan pelecehan seksual dalam bentuk mendokumentasikan foto bagian tubuh sensitif salah seorang pasien perempuan.

Dugaan pelecehan seksual ini terungkap unggahan narasi di media sosial Instagram yang diduga milik korban. Akun Instagram diduga korban berinisial QAR itu membeberkan awal mula dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter di salah satu rumah sakit swasta itu, saat pasien tersebut diduga melakukan pengecekan kesehatan.

Terduga korban, QAR (31) mengatakan kejadian yang dialaminya itu terjadi dua tahun yang lalu atau tepatnya di bulan September 2022. Saat itu ia tengah ke Malang untuk liburan sebelum akhirnya mengalami sakit tersebut.

"Pada bulan September itu, saya berangkat sendirian ke Malang buat liburan. Tetapi karena saya ini orangnya ringkih, akhirnya saya mengalami sakit," kata QAR, dikonfirmasi melalui sambungan telpon, Rabu (16/4/2025).

Ia pun mencari melalui internet dan diarahkan ke rumah sakit yang ada di sekitar kawasan Perumahan Araya, Kecamatan Blimbing. Ia pun lantas memeriksakan diri sendirian ke rumah sakit itu di Instalasi Gawat Darurat (IGD), pada Senin 26 September 2022. 

"Lalu di tanggal 26 September 2022 sekitar jam 01.00 WIB dinihari, saya menuju ke Persada Hospital dan masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD). Lalu, disitu saya ketemu dengan dokter berinisial AY dan diperiksa terus sempat diinfus," terangnya.

 

QAR awalnya didiagnosa mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus dilakukan pemeriksaan rontgen. Namun ternyata, hasil rontgen tersebut tidak langsung keluar. Setelah itu, AY mengarahkan QAR ke bagian meja perawat (suster) dan diminta untuk memberikan nomor kontak Whatsapp. Selanjutnya, ia pun diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

"AY ini bilang untuk menyerahkan nomor kontak Whatsapp (WA) ke meja suster. Alasannya, hasil rontgen akan dikirim oleh pihak rumah sakit ke nomor WA saya," ujarnya.

Namun ternyata kondisinya tak membaik, dan di hari yang sama pada malam hari, ia kembali lagi ke rumah sakit tersebut lalu diobservasi dan kemudian dipindahkan ke ruangan kamar VIP. Kemudian keesokan harinya atau pada Sabtu, 27 September 2022, hasil rontgennya telah keluar. 

Namun QAR dibuat terkejut, karena yang memberitahu lewat Whatsapp tentang hasil rontgen itu bukanlah nomor WA rumah sakit, melainkan nomor WA dari dokter AY tersebut.

Awalnya, QAR berpikiran positif karena hanya sekedar mengabarkan hasil rontgen. Namun ternyata, dokter AY justru semakin intens melakukan chat yang justru mengarah ke hal pribadi.

"Di dalam chatnya, AY tanya kabar saya lalu tanya sudah tidur kah sambil juga menawarkan kopi. Tetapi chat itu tidak saya balas, karena saya merasa dokter kok seperti ini," imbuhnya.

 

Ketika menjalani rawat inap tersebut, tiba-tiba dokter AY melakukan kunjungan ke kamar sambil membawa stetoskop. Padahal di saat itu, QAR sedang dijenguk oleh temannya dan kemudian temannya itu berpamitan pulang.

Di saat itulah, gelagat aneh itu mulai terlihat. Diawali ketika dokter AY menutup seluruh gorden kamar inap lalu menyuruh QAR membuka baju rawat inapnya.

"Alasannya mau diperiksa dan meski sudah tidak nyaman, tapi masih menuruti. Setelah itu, AY menyuruh saya buka bra. Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Akhirnya, saya menuruti dan membuka bra," jelasnya.

Selanjutnya, ia melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian payudara dari QAR. Lalu tidak lama kemudian, si AY mengeluarkan handphone-nya.

"Saya bilang, ngapain dok kok mengeluarkan HP. Si AY menjawab mau balas WA teman, jadi posisinya tangan kanan masih pegang stetoskop menempel di dada kanan saya dan tangan satunya memegang HP," terangnya.

Tapi ia menyadari handphone itu mengarah ke dadanya dan ia menyadari hal tersebut. Kemudian ia menarik bajunya untuk menutup bagian dadanya.

"Tetapi, posisi HP nya itu berada tepat mengarah ke dada saya. Langsung saya tarik baju ke atas dan menutup bagian dada, dan saya bilang ke AY mau tidur istirahat," kata dia.

 

Setelah itu, AY menghentikan perbuatannya dan langsung keluar kamar. Lalu keesokan harinya, QAR diperbolehkan pulang karena kondisi yang sudah membaik. QAR baru angkat bicara setelah sekian lama usai mendapat dukungan dari teman-temannya. Terduga korban pun memviralkan kejadian yang dialaminya itu ke media sosial termasuk berencana melanjutkan ke jalur hukum.

"Ini demi keadilan yang harus ditegakkan, agar tidak ada korban lainnya. Dan dalam waktu dekat ini, saya akan ke Malang. Sepertinya baru bisa minggu depan, karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan," terangnya.

Sementara itu, Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit membenarkan adanya oknum dokter yang melakukan dugaan pelecehan seksual itu. Tapi ia menegaskan, dokter itu sudah dinonaktifkan sambil menunggu investigasi internal yang sedang dilaksanakan.

"Terkait pemberitaan yang beredar, kami mengkonfirmasi bahwa yang bersangkutan adalah dokter di Persada Hospital. Saat ini, yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi internal yang sedang berjalan," ucap Sylvia Kitty, melalui keterangannya.
 

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement