JAKARTA - Eks Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti menganggap, bahwa kunjungan sejumlah perwira polisi peserta Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen) kepada Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bukan keberpihakan politik.
"Saya menilai hal tersebut positif. Dalam menentukan akan mengunjungi siapa, tentu saja hal tersebut sudah dibicarakan dan disepakati bersama sesuai dengan kebutuhan pendidikan," katanya kepada wartawan, Senin (21/4/2025).
Menurutnya kunjungan untuk meminta masukan dan berdiskusi itu sangat relevan dilakukan oleh Serdik Sespimmen kepada Jokowi. Terlebih, para peserta didik Sespimen maupun Sespimti bebas menggali ilmunya dari siapapun.
"Oleh karena itu pada masa pendidikan sebagai pemimpin, anggota Polri wajib menggali ilmu sekaligus pengalaman dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat, dan tokoh-tokoh yang dianggap dapat memberikan ilmunya, agar nantinya sebagai anggota Polri dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik," katanya.
Poengky pun mengakui bahwa pada masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo sangat perhatian pada Polri, termasuk anggaran Polri yang mengalami kenaikan signifikan.
"Sehingga Polri dapat melakukan modernisasi institusi dengan lebih baik dan kesejahteraan anggota Polri juga lebih baik, sehingga Polri dapat lebih bermanfaat bagi Rakyat," katanya.
"Presiden Joko Widodo sebagai Presiden ke-7 jelas sangat memahami dan memiliki ilmu mengenai keamanan dalam negeri yang dapat dibagikan kepada siapapun yang membutuhkan, termasuk kepada anggota Polri peserta didik Sespimen," sambungnya.
Poengky kembali menegaskan bahwa kunjungan tersebut tidak menunjukkan keberpihakan politik dan loyalitas ganda. "Saya menganggap relevan jika mereka berdiskusi dengan Pak Jokowi. Saya tidak menganggap hal tersebut menunjukkan keberpihakan Polri pada politik dan loyalitas ganda," katanya.
"Dalam mencari ilmu, kita bebas berdiskusi dengan siapapun. Justru jika ada pembatasan seseorang dalam mencari ilmu, hal tersebut yang justru melanggar hak seseorang untuk pintar," sambungnya.
Oleh karenanya, Poengky menilai bahwa kunjungan tersebut merupakan hal biasa, dan tidak perlu diperdebatkan. "Saya menganggap kunjungan peserta Sespimen Polri ke kediaman Presiden ke-7 RI Bapak Joko Widodo untuk bersilaturahmi dan berdiskusi, adalah suatu hal yang biasa dan tidak perlu disikapi terlalu sensitif dan penuh prasangka, karena hal tersebut justru akan membuat kita terkotak-kotak," tuturnya.
(Puteranegara Batubara)