Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menag Nasaruddin Ingin Indonesia Jadi Kiblat Pembelajaran Islam Dunia

Muhammad Refi Sandi , Jurnalis-Selasa, 22 April 2025 |17:07 WIB
Menag Nasaruddin Ingin Indonesia Jadi Kiblat Pembelajaran Islam Dunia
Menteri Agama Nasaruddin Umar
A
A
A

DEPOK - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menginginkan Indonesia menjadi kiblat pembelajaran budaya Islam dunia sehingga tidak lagi ke Timur Tengah. Hal itu disampaikan usai mempelopori gerakan menanam 1 juta pohon matoa dan peletakan batu pertama pembangunan Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia (PIII) di kompleks Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Sukmajaya, Depok, Selasa (22/4/2025).

Nasaruddin juga menyampaikan bahwa Indonesia kini tengah mendapat perhatian dunia Islam. Dalam kunjungannya ke Timur Tengah bersama Presiden RI, sejumlah kepala negara seperti dari Turki, Qatar, Mesir, hingga Jordania menaruh harapan besar pada Indonesia untuk menjadi episentrum baru peradaban Islam.

“Kini saatnya Indonesia tidak hanya mengirim pelajar ke Timur Tengah, tapi sebaliknya, negara-negara Timur Tengah belajar Islam dari Indonesia. Bahkan, al-Azhar tengah membuka peluang pembukaan cabang di Indonesia,” ucapnya.

Nasaruddin mengatakan pembangunan Pesantren Istiqlal Internasional merupakan langkah nyata menuju sistem pendidikan Islam yang integratif, menggabungkan kajian keislaman, ilmu pengetahuan, dan kepedulian ekologis.

“Pesantren ini akan menjadi model pendidikan masa depan. Bukan hanya mencetak ulama, tapi juga pemikir, pemimpin, dan inovator global yang cinta lingkungan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nasaruddin menegaskan pentingnya membangun peradaban Islam modern yang berpijak pada nilai cinta dan kepedulian terhadap lingkungan, atau yang disebutnya dengan pendekatan ekoteologi.

 

“Ekoteologi bukan hanya soal istilah baru, ini adalah panggilan spiritual untuk mengembalikan posisi manusia sebagai penjaga, bukan penguasa alam semesta. Kita ingin menjadikan ajaran agama sebagai kekuatan cinta, bukan dominasi,” ungkapnya.

Sekedar informasi, hadir dalam acara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno; Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian; Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut), Sulaiman Umar; Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin; Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan; Dubes Uni Emirat Arab (UEA) dan Dubes Kuwait serta pejabat lainnya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement