“Pemimpin-pemimpinnya mikirkan, lahan yang sulit mereka jaga, sumber air yang sulit mereka jaga. Kita harus menghilangkan kelaparan dari bumi Indonesia. Ada yang mengatakan, oh yang penting ibu hamil yang dikasih makan,” sambung dia.
Ia pun menilai, para pakar tidak mengetahui secara utuh substansi dari Program MBG.
“Ini pakar-pakar ini tidak belajar, tidak baca. Program MBG itu mulai dari ibu hamil mungkin satu-satunya negara di dunia. Di mana ada program ibu hamil, tiap hari makan diantar ke rumahnya,” jelas dia.
Dia menambahkan, dengan adanya program MBG sekaligus mendorong perputaran ekonomi secara signifikan.
“Yang tadinya hanya 1 miliar beredar di desa menjadi 6 miliar satu desa. Kenapa? Karena tiap hari untuk memberi makan anak-anak, Badan Gizi Nasional butuh beli telur, beli ayam, beli ikan, beli sayur, beli tomat, beli wortel, beli timun. Ini ekonomi desa, ekonomi kecematan hidup,” tegas dia.
(Khafid Mardiyansyah)