"Proses sidik itu sendiri, memang secara estafet sudah kita lakukan pemeriksaan dan terakhir sudah masuk ke saya 6 orang. Namun, tentu saya minta ada yang perlu diperdalam lagi, ditambah untuk memperkuat apakah unsur ke alpaan itu benar-benar terjadi," terang Andi.
Penyelidikan kali ini mendalami adakah kesengajaan atau tidak hal tersebut, termasuk faktor lain bisa dari kelayakan wahana permainan itu.
"Jadi deliknya ada mens rea didalamnya, seperti apa, apa betul-betul tidak sengaja atau ketidaksengajaan itu bukan hanya dari faktor petugas, amun juga dari faktor lain. Ini juga yang sedang kita koordinasikan dengan Dinas Pariwisata yang sebelumnya sudah melakukan visit quality control," jelasnya.
Fokus kali ini kata Andi, yakni pemulihan ke korban termasuk mengawal hak-hak korban agar terpenuhi seluruhnya. Apalagi korban saat selesai menjalani perawatan di rumah sakit dan tahap pemulihan rawat jalan di rumah.
"Kami mengedepankan untuk fokus pada pemulihan korban, pertanggungjawaban memang tidak mutlak, apakah dengan adanya penyembuhan itu sudah akan menghapuskan deliknya. Kebetulan ini bukan delik aduan," kata dia.