Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jahatnya Sindikat Judi Online di Indonesia: Paksa Petani Buat Rekening, Lalu Dicatut untuk Himpun Dana

Ari Sandita Murti , Jurnalis-Jum'at, 02 Mei 2025 |20:48 WIB
Jahatnya Sindikat Judi Online di Indonesia: Paksa Petani Buat Rekening, Lalu Dicatut untuk Himpun Dana
Ilustrasi
A
A
A

Dia menambahkan, dalam judi online sejatinya tak ada kata menang bagi yang menjalaninya. Sebabnya, para pelaku judol memang membuat orang yang menjalaninya itu tampak seolah menang meski sejatinya dia malah merugi.

"Tidak ada yang menang, kehilangan 2 mobil bisa merasa menang gara-gara dapat 1 motor, kehilangan Rp2 miliar bisa merasa menang gara-gara menang Rp300 juta, gara-gara uang Rp300 juta merasa menang, keluar lagi Rp5 miliar dan gak terasa. Mereka punya algoritma yang tidak mungkin memenangkan pelaku. Algoritma mereka, PPATK menemukan tidak mungkin memenangkan pelaku," bebernya.

"Ngejual 2 Alphard, loss buat judi online, dapatlah 1 motor, menang. Lupa kalau hilang 2 Alphard, hilang 2 mobil. Habis itu, main lagi, hilang 3 mobil. Ini kan tragis. Kalau orang yang itu, oke lah mereka punya. Tapi kalau uang sekolah, toko dan rumah dijual, Bapak punya toko dijual, tokonya bangkrut, suami bercerai, hancur rumah tangga, dan segala macam. Itu yang kami appreciate dengan apa yang dilakukan oleh teman-teman Polri," katanya.

Dia menambahkan, PPATK bakal selalu membantu kepolisian dalam memberantas judol. Pasalnya, pemberantasan judol merupakan upaya menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement