JAKARTA - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) tengah melakukan percepatan pengembangan program Perhutanan sosial. Pasalnya, hal ini menjadi komitmen Presiden Prabowo Subianto yang selalu ditekankan agar memperhatikan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian hutan.
"Pak Presiden Prabowo memiliki komitmen yang sangat kuat untuk melestarikan hutan, menjaga keanekaragaman hayati dan juga kesejahteraan masyarakat. Ketiga hal ini bisa dilakukan secara bersamaan, bukan satu hal yang terpisah," kata Menhut Raja Juli Antoni, Selasa (6/5/2025).
Dalam kaitan ini, kata dia, Prabowo melanjutkan program Perhutanan Sosial yang sebelumnya telah dijalankan pada saat pemerintahan Joko Widodo. Menurutnya, program Perhutan Sosial dinilai mampu membuat masyarakat dapat lebih dekat dan memanfaatkan hutan namun juga tetap menjaga kelestarian hutan.
"Agar masyarakat tidak seperti dulu, yang hanya bisa menonton menyaksikan hutan dari jauh, melihat rimbunnya hutan dari jauh, namun mereka hidup jauh dari kesejahteraan dan tidak punya akses pada hutan," ujarnya.
"Program perhutanan sosial mengubah mindset kami di kehutanan yang tadinya mengusir masyarakat dari hutan tapi sekarang kami mengundang masyarakat ke dalam hutan untuk memanfaatkan hutan, tapi secara bersamaan menjaga kelestarian hutan dan menjaga keanekaragaman hayati," tuturnya melanjutkan.
Oleh karena itulah, Kemenhut melakukan penguatan kerja sama dengan Inggris dalam rangka percepatan pengembangan Perhutanan Sosial.
Penguatan kerjasama ini dilakukan dengan penandatanganan MoU saat kunjungan kerjanya di Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (6/5/2025). Diketahui terdapat 2 penandatanganan MoU, yakni kerjasama badan pengelola dana lingkungan hidup (BPLH) dengan Inggris dalam hal ini Global Green Growth Institute (GGGI).
Kedua, penandatanganan MoU Menhut Raja Juli Antoni dan Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X. MoU ini terkait pengembangan rencana terpadu perhutanan sosial berbasis keistimewaan daerah Yogyakarta dengan tema integrasi konsep keistimewaan Yogyakarta dalam konsep pengelolaan hutan berbasis masyarakat atau integrated Forest Farming Development.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey yang hadir di lokasi mengaku senang dengan kerjasama yang terjalin. Ia menyebut kerjasama ini tidak hanya untuk memperkuat perhutanan sosial, namun juga memberdayakan masyarakat.
"Inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat, memperkuat perhutanan sosial dan memastikan pengelolaan sumberdaya hutan secara berkelanjutan," ujar Dominic.
Dominic menilai perhutanan sosial memiliki peran penting, salah satunya untuk konservasi. Tidak hanya itu, Dominic juga menyebut perhutanan sosial menjadi mekamisme penting untuk pertanian dalam ketahanan pangan.
"Konservasi hutan, perhutanan sosial merupakan mekanisme penting untuk pertanian yang memiliki peran untuk ketahanan pangan sesuai dengan program Presiden Prabowo," pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )