Ivan menilai, perilaku pemain judi online menggunakan uang untuk deposit semakin boros untuk deposit. "Ini bergerak terus dari 2017. Semakin boros untuk judi online. Ini data yang diterima oleh PPATK income dan expense untuk kepentingan judi online. Bergerak terus," pungkasnya.
Ivan pun mengatakan, pihaknya juga menemukan perilaku panjudi untuk menutupi kebutuhan dengan cara meminjam uang ke bank, bahkan pinjol. Hal itu dilandasi dari temuan PPATK yang menyebutlam, mayoritas penjudi online meminjam uang ke bank.
"PPATK menemukan bahwa tahun 2023 saja, dari 3,7 juta pemain di 2023, 2,4 jutanya memiliki pinjaman. Dia berhutang, punya pinjaman di bank. Di tahun 2024, dari 8,8 juta pemain, 3,8 juta memiliki pinjaman. Jadi dia main judi online plus minjem uang di bank," tutur Ivanm
"Pertanyaannya berikutnya kalau dia tidak punya akses ke bank, lalu kemudian dia tetap harus beli makan, bayar sekolah, dan macam-macam, dia pinjemnya ke mana? Dia pinjemnya larinya ke pinjol," pungkas Ivan.
(Khafid Mardiyansyah)