BIMA - Kodim 1608/Bima melalui Koramil 1608-04/Woha bersama Satuan Unit Intelijen menggagalkan peredaran narkoba di kawasan tambak Desa Penapali, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Langkah tegas TNI dalam memberantas peredaran narkoba di Bima mendapat apresiasi dari masyarakat. Meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba memicu keprihatinan dari para tokoh agama hingga tokoh Masyarakat.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Monta, menilai tindakan tersebut sebagai bentuk keberpihakan nyata terhadap keselamatan generasi muda.
“Saya dan seluruh masyarakat Monta sangat mengapresiasi tindakan tegas TNI dalam menangkap bandar narkoba. Ini langkah konkret yang kami tunggu-tunggu. Maka dari itu, kami membentuk Satgas Anti Narkoba untuk mendukung tugas aparat, baik TNI maupun kepolisian,” ujarnya, Sabtu (10/5/2025).
Lebih lanjut, ia juga menyerukan agar seluruh ulama dan komponen masyarakat di Bima turut bersatu melawan kejahatan narkotika yang kian meresahkan.
“Soal polemik di pusat, itu urusan mereka. Yang jelas, kami yang merasakan dampaknya di sini. Jangan biarkan negeri ini hancur karena kejahatan narkoba,” tandasnya.
Ketua Pokdar Kamtibmas Monta Kamaruddin, menambahkan, TNI telah menunjukkan keberpihakan nyata terhadap rakyat dengan langsung bertindak tanpa banyak retorika.
“TNI tidak banyak bicara, langsung bergerak. Yang kami butuhkan adalah tindakan nyata, bukan sekadar teori,” ujar Ketua Satgas Anti Narkoba Kecamatan Monta tersebut.
“Saat ini narkoba begitu mudah ditemukan di Bima. TNI sudah menunjukkan keberpihakannya pada rakyat, dan kami siap mendukung sepenuhnya,”pungkasnya.
Namun tidak hanya dari kalangan formal, dukungan juga datang dari warga akar rumput seperti tukang ojek, petani, nelayan, dan pedagang pasar. Mereka menyampaikan keprihatinan atas dominasi para bandar narkoba yang selama ini terkesan tak tersentuh hukum.
Seorang guru sekaligus ibu rumah tangga di Kecamatan Monta juga menyoroti dampak narkoba terhadap anak-anak dan keluarganya.
“Anak-anak, istri, adik, saudara dijadikan kurir oleh keluarganya sendiri. Tak jarang suami-istri ditangkap, lalu siapa yang urus anaknya? Ini kejahatan luar biasa. Kami mendukung penuh tindakan TNI, bahkan kalau perlu beri penghargaan pada prajurit yang berani melawan sindikat narkoba,” ucapnya haru.
Masyarakat Monta kini berharap bahwa keberanian TNI menjadi pemantik semangat bagi seluruh aparat negara dalam memerangi kejahatan narkoba hingga ke akar-akarnya.
(Fahmi Firdaus )