Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Miris! Satu Keluarga di Pasuruan Tinggal di Toilet Umum

Jaka Samudra , Jurnalis-Rabu, 14 Mei 2025 |16:00 WIB
Miris! Satu Keluarga di Pasuruan Tinggal di Toilet Umum
Miris! Satu Keluarga di Pasuruan Tinggal di Toilet Umum (Foto: iNews)
A
A
A

PASURUAN - Satu keluarga terdiri dari empat anak hidup serba pas-pasan di Pasuruan, Jawa Timur. Bahkan, untuk makan saja tidak cukup karena orangtua bekerja sebagai pemulung.

Sangking susahnya, keluarga Budiono dan Siti Anisah, warga Kelurahan Mandaran, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, sudah dua tahun hidup di toilet umum di kelurahan setempat.

Kondisi tersebut membuat Menteri Sosial Saifullah Yusuf turun tangan. hingga memberikan kesempatan anak ketiga mereka untuk bersekolah di sekolah rakyat pada Juli 2025, pasalnya orang tua tidak sanggup menyekolahkannya.

Pasutri dengan empat anak ini hidup sangat memprihatinkan dengan  ukuran  bangunan 3 x 3 meter. Lokasinya di dekat area tambak milik petani tambak.

Bahkan, untuk memasak di samping deretan toilet milik pemkot setempat. Agar tak mengganggu istirahat keluarga tersebut, toilet umum itu punya batas maksimal  tutup jam 10.00 malam.

Warga memberikan tempat seadanya itu lantaran merasan kasihan pada Budiono bersama istri  sering pindah-pindah kontrakan. Apalagi, penghasilan sebagai pemulung tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari hanya Rp30 ribu per hari.

"Sudah dua tahun hidup di sini, apalagi air tidak bersih juga," ujar Budiono, Rabu (14/5/2025).

 

Anak ketiga mereka yang akan duduk di bangku SMP terpaksa tidak melanjutkan sekolah lagi. Budiono beralasan hal itu terjadi lantaran tidak kuat membiayai sekolah anaknya.

Atas kondisi tersebut, Kementeri Sosial (Kemensos) berkunjung ke rumah pasutri itu dan  memberikan  kesempatan anak ketiga mereka yakni Ardiansyah sebagai salah satu calon siswa Sekolah Rakyat pada bulan Juli 2025.

"Kami datang ke sini, bahwa ini tergolong kemiskinan ekstrem. Tujuan utama dari Sekolah Rakyat adalah menyediakan sekolah gratis dan berkualitas dengan sistem boarding school untuk anak-anak dari keluarga yang tidak mampu," ujar Mensos Gus Ipul.

Dari data Kemensos, anak-anak di Indonesia yang masuk kategori keluarga miskin ekstrem di tahap awal sekitar 2.000 orang seluruh Indonesia. Khusus di wilayah kota Pasuruan, di jatah 50 murid tahap awal untuk masuk Sekolah Rakyat.
 

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement