"Mandat Inggris berakhir tepat 77 tahun yang lalu," kata juru bicara kementerian luar negerinya. "Tekanan eksternal tidak akan mengalihkan Israel dari jalannya dalam mempertahankan keberadaan dan keamanannya dari musuh yang ingin menghancurkannya."
Inggris mengatakan berkomitmen terhadap keamanan Israel dan berpendapat berhak untuk membela diri setelah serangan mematikan pada 7 Oktober 2023 oleh Hamas.
Namun, Lammy mengatakan serangan baru itu tidak akan menjamin pembebasan sandera yang tersisa dan gencatan senjata Januari telah menunjukkan jalan yang lebih baik yang harus diikuti Israel.
Sebelumnya Perdana Menteri Keir Starmer mengatakan dia "ngeri dengan eskalasi" setelah mengeluarkan pernyataan bersama dengan Prancis dan Kanada. Lammy mengatakan Inggris akan mengambil tindakan lebih lanjut jika Israel melakukan serangan militernya.
Netanyahu mengatakan negaranya terlibat dalam "perang peradaban melawan barbarisme" dan bersumpah akan "terus mempertahankan diri dengan cara yang adil hingga meraih kemenangan total."
Perang darat dan udara Israel telah menghancurkan Gaza, menggusur hampir seluruh penduduknya dan menewaskan lebih dari 53.000 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Inggris menangguhkan 30 dari 350 izin ekspor senjata dengan Israel tahun lalu karena risiko peralatan tersebut dapat digunakan dalam pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.