Tetapi, dapat juga Vira dihubungkan dengan Wila-Tikta. Menurut tambo-tambo Jawa Tengah dan Jawa Timur, Raja Tuban yang memerintah sekitar tahun 1500 M itu memakai gelar Aria Wila-Tikta. Cerita sejarah lokal Tuban dibukukan menjadi Babad Tuban, suatu naskah yang terutama hanya memuat urutan nama para penguasa kota tersebut, tetapi sayang tanpa memuat tahun-tahun kejadian.
Menurut Babad Tuban, Aria Wila-Tikta itu anak dan pengganti Arya Teja, yaitu seorang ulama keturunan Arab yang berhasil meyakinkan Raja Tuban, Arya Dikara, untuk masuk Islam. Kemudian, ia mendapat putri Arya Dikara sebagai istri. Nama Arya Teja dalam bahasa Arab adalah Abdurrahman.
Kisah ini sesuai sekali dengan cerita Tome Pires yang mengatakan bahwa penguasa Tuban sekitar tahun 1500 M itu adalah cucu raja Islam yang pertama di tempat itu. Keduanya boleh dipercaya. Nama-nama yang disebutkan dalam Babad Tuban itu ternyata gelar Adikara (Sanskerta: adhikara), yaitu gelar yang dicantumkan pada bagian akhir nama jabatan gubernur di daerah-daerah penting, atau pejabat-pejabat tinggi keraton.