JAKARTA - Kerajaan Majapahit menggemparkan dunia dengan cita-cita untuk menyatukan Nusantara. Gagasan itu dicanangkan saat Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa ketika dilantik jadi mahapatih yang membantu Raja Tribhuwana Wijayatunggadewi.
Lalu muncul istilah darimana sebenarnya kata 'nusantara' yang dicanangkan di masa pemerintahan Ratu Tribhuwana Tunggadewi, oleh Mahapatih Gajah Mada. Kata 'nusantara' diketahui berarti pulau lain. Maksudnya pulau lain di luar Jawa.
Pengertian 'nusantara' itu sendiri sudah menunjukkan pemikiran Jawa-sentris, artinya: memisahkan Pulau Jawa dari pulau-pulau lainnya. Sebabnya, karena Pulau Jawa dijadikan pusat pemerintahan. Semuanya bertolak dari Jawa, dikutip dari "Tafsir Sejarah Nagarakretagama" dari sejarawan Prof. Slamet Muljana.
Kata 'nusantara' dengan arti pulau lain di luar Jawa ditemukan pertama kali pada Prasasti Sarwadharma, atau prasasti Panampihan bertarikh 1269. Di situ dikatakan bahwa Pulau Madura adalah Nusantara Madura, karena Madura terletak di luar Pulau Jawa. Sang Ramapati adalah ahli politik Nusantara Madura.
Pada Kakawin Nagarakretagama pupuh LXXX/3 juga menyebut Pulau Bali Nusantara Bali, artinya Pulau Bali, yang terletak di luar Pulau Jawa. Dikatakan bahwa Pulau Bali dalam segala hal mengikuti Pulau Jawa. Sebelum 1269, kata 'nusantara' belum digunakan dalam sastra Jawa kuno. Demikianlah kata 'nusantara; dengan pengertian pulau lain di luar Jawa, mulai digunakan dalam bahasa Jawa kuna sejak tahun 1269.