Hal itu diungkapkan Fadli Zon saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi X DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Ia menuturkan, jilid pertama buku yang akan terbit akan menceritakan awal mula Nusantara.
"Tentang buku, Jilid 1 sejarah awal Nusantara. Jadi kita tidak sebut lagi prasejarah. Karena ini prasejarah ini mengacunya seolah-olah sejarah kita ini dimulai dari abad ke 4," kata Fadli Zon.
Adapun jilid kedua bertajuk Nusantara dalam jaringan global India dan Cina. Sementara jilid ketiga yakni Nusantara dalam jaringan global Timur Tengah.
"Ini termasuk juga kita memasukan temuan-temuan sebagai contoh masuknya Islam ke Indonesia dengan ditemukannya situs Bongal beberapa tahun lalu di Tapanuli Tengah di Sumatera Utara ternyata Islam masuk lebih awal, dalam catatan sejarah kita Islam masuk di abad ke-13. Dengan adanya temuan di situs Bongal ternyata islam masuk lebih awal di abad ke 7 masehi," ucap Fadli.
Jilid selanjutnya, kata Fadli, terkait ineraksi dengan barat, kemudian kompetisi dan aliansi, respons terhadap penjajahan hingga pergerakan kebangsaan. "Ketujuh adalah perang kemerdekaan Indonesia, yang kedelapan masa bergejolak dan ancaman terhadap integrasi," tutur Fadli.
"Kemudian era orde baru (1967-1998), era reformasi (1999-2024). Ini yang merupakan konsep yang ditulis oleh para sejarawan dan tentu kita berikan semaksimal mungkin bahkan kebebasan untuk menulis ini sesuai dengan kompetensi keilmuwan masing-masing," pungkasnya.
(Angkasa Yudhistira)