YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu, (28/5/2025) mengatakan bahwa bahwa Mohammad Sinwar, kepala Hamas di Gaza dan tokoh yang diduga mendalangi serangan 7 Oktober 2023, telah tewas. Mohammad Sinwar mengambil alih posisi pimpinan Hamas di Gaza setelah kakaknya, Yahya Sinwar terbunuh dalam penyerangan Israel pada Oktober tahun lalu.
Mohammad Sinwar telah menjadi sasaran serangan Israel di sebuah rumah sakit di Gaza selatan awal bulan ini dan Netanyahu mengatakan pada 21 Mei bahwa kemungkinan besar ia telah tewas.
Pemimpin Israel mengumumkan bahwa Sinwar telah "dilenyapkan" dalam pidatonya di parlemen Israel saat ia menyebutkan nama-nama pejabat Hamas lainnya yang telah dibunuh Israel selama 20 bulan terakhir, termasuk saudara laki-laki Sinwar, Yahya.
"Dalam dua hari terakhir, kita telah mengalami perubahan dramatis menuju kekalahan Hamas sepenuhnya," katanya sebagaimana dilansir Reuters. Dia menambahkan bahwa Israel juga "mengambil alih kendali distribusi makanan", merujuk pada sistem distribusi bantuan baru di Gaza yang dikelola oleh kelompok yang didukung Amerika Serikat (AS).
Hamas belum mengonfirmasi kematian Sinwar.
Pengumuman Netanyahu muncul saat militer Israel telah mengintensifkan kampanye perangnya di Gaza setelah melanggar gencatan senjata yang rapuh dengan Hamas pada Maret. Israel mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk membongkar kemampuan pemerintahan dan militer Hamas serta mengamankan pembebasan sandera yang masih ditahan di Gaza.
Perang meletus pada 7 Oktober 2023 ketika militan yang dipimpin Hamas menyerbu keluar dari Gaza, mengamuk di komunitas Israel selatan dan menewaskan sekira 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.
Lebih dari 250 orang ditangkap dan disandera di Gaza.
Serangan balasan Israel terhadap Gaza telah menghancurkan wilayah pesisir itu, menewaskan lebih dari 53.000 orang, menurut pejabat kesehatan di Gaza, dan membuat lebih dari 2 juta warga Palestina mengungsi.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan sebagian besar dari mereka yang tewas adalah warga sipil tetapi belum mengatakan berapa banyak militan yang tewas. Israel yakin telah menewaskan puluhan ribu militan tetapi belum memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut.
(Rahman Asmardika)