JAKARTA - Penahanan Mahasiswa Universitas Trisakti, Muhammad Ammar (MAA) tersangka demo ricuh di Balai Kota Jakarta ditangguhkan. Ia pun meminta maaf atas peristiwa tersebut.
“Sebelumnya saya dan juga teman-teman kemarin ingin meminta maaf atas kegaduhan yang telah terjadi di Balai Kota, atas unjuk rasa yang telah kami lakukan,” kata dia saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jumat (30/5/2025).
Dia menyampaikan rasa terima kasih kepada Alumni Universitas Trisakti yang sudah memberikan bantuan selama penahanan terhadapnya.
Di sisi lain, ia mengimbau kepada seluruh mahasiswa lainnya yang ingin melakukan demonstrasi agar tetap kondusif dan damai.
“Mungkin saya mengimbau buat teman-teman semua yanh akan menjalankan aksi atau unjuk rasa agar tetap terjaga secara kondusif dan juga damai,” ujar dia.
Sebagai informasi, Polda Metro Jaya sebelumnya juga sudah menangguhkan 15 mahasiswa tersangka demo di depan Balai Kota Jakarta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, mulanya peserta demo melakukan aksi unjuk rasa tepat di depan pintu masuk kantor Balai Kota DKI Jakarta. Tetapi, beberapa peserta aksi memaksa masuk ke kantor Balai Kota melalui akses pintu keluar.
“Kemudian sekira pukul 16.38 WIB ini massa aksi melakukan pendobrakan pintu keluar Balai Kota dan memaksa masuk ke dalam kantor Balai Kota. Padahal, lokasi aksi unjuk rasa sudah disiapkan di tempat pintu masuk, tapi mereka memaksa,” kata Ade Ary kepada wartawan, Kamis 22 Mei 2025.
Saat itu, kata Ade Ary, petugas sudah berusaha untuk menghadang para peserta demo untuk masuk ke dalam kawasan Balai Kota. Bahkan, sejumlah peserta aksi melakukan penutupan jalan hingga penghadangan terhadap salah satu mobil pejabat yang melintas.
“Kemudian ada mobil pejabat negara yang dihadang, kemudian beberapa pengunjuk rasa ini memaksa pejabat tersebut untuk turun,” ujar dia.
Ade Ary menerangkan, petugas saat itu sudah menyampaikan imbauan serta upaya komunikasi agar massa aksi bisa melakukan demo secara teratur. Tetapi, beberapa peserta aksi malah melakukan pemukulan terhadap tujuh anggota polisi.
“Nah dalam proses komunikasi itu, diingatkan oleh petugas kami di lapangan, ada peristiwa pemukulan. Ada peristiwa pemukulan yang mengakibatkan 7 personel anggota direktorat Samapta, Polda Metro Jaya, mengalami pemukulan," ucapnya.
Kemudian pada pukul 16.50 WIB, Kapolres Metro Jakarta Pusat memberikan imbauan kepada masa aksi, agar yang melakukan pemukulan menyerahkan diri. "Videonya juga saya pikir rekan-rekan sudah menerima, viral itu ya," jelas dia.
(Angkasa Yudhistira)