JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi 72 kasus Covid varian baru yang menjangkit masyarakat Indonesia sejak Januari 2025. Kasus tersebut terdeteksi berdasarkan hasil pemeriksaan 2.160 spesimen.
Kemenkes memastikan tingkat kematian akibat Covid varian baru yang terdeteksi di Indonesia rendah. Atau bisa dikatakan, covid varian baru di Indonesia tidak menyebabkan kematian yang tinggi.
"Sebanyak 72 (kasus) selama tahun 2025. (Kasus) varian baru yang tidak membuat keparahan dan kematian," kata Juru Bicara Kemenkes, Widyawati kepada iNews Media Group, Selasa (3/6/2025).
Widyawati menekankan bahwa tidak ada lonjakan kasus Covid di Indonesia. Sementara itu, negara tetangga seperti Singapura dan Thailand mengalami lonjakan kasus Covid dalam beberapa bulan belakangan.
Kemenkes telah melakukan berbagai upaya antisipasi terkait munculnya lonjakan kasus di negara tetangga. Di antaranya, kata dia, dengan memantau situasi global dan nasional terkait kasus Covid. Tak hanya itu, Kemenkes juga gencar aktif melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat.
"Mengintensifkan penemuan kasus ILI, pneumonia, SARI, dan COVID-19 melalui SKDR, allrecord-tc19 (NAR) dan/atau surveilans sentinel ILI-SARI," kata Widyawati.
Kemenkes juga aktif memantau Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di pintu masuk negara melalui Satu Sehat Health Pass (SSHP). Saat ini, Kemenkes juga melakukan penilaian risiko berkala bagi seluruh kabupaten atau kota di Indonesia.
"Mengeluarkan Surat Edaran Kewaspadaan Peningkatan Kasus COVID-19 kepada UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, Dinas Kesehatan, Fasyankes, UPT Labkesmas dan jejaringnya (SE Plt. Dirjen P2 No. SR.03.01/C/1422/2025)," kata Widyawati.
"Meningkatkan promosi kesehatan pada masyarakat terkait pencegahan COVID-19 melalui media sosial," sambungnya.
(Fetra Hariandja)